~SECRET LOVE~
Cast:
*Wuchun as Wuchun
*Calvin Chen as Chen Yi Ru
*Jiro Wang as Dadong
*Aaron Yan as Yalun
*Donny Yen as Tuan Yen*Simon Yam as Lu Yi Ming
*Mike He as Chuan
Sebuah
tempat yang nampak sepi, atau lebih tepatnya nampak tak pernah dihuni. Bahkan
suasanapun tak menunjukan sedikitpun kehidupan di tempat tersebut. Namun
begitu, sudah menjadi tugas ku dan teamku untuk mengawasi tempat tersebut. Ku
arahkan pistol ku kearah pintu yang terlihat begitu usang, karena aku yakin
seseorang akan keluar dari pintu itu. Kulirik kawan disampingku yang sedang
berbicara dengan team lain melalui alat komunikasi kecil yang terpasang
ditelinganya.
Ia lalu menengok kearahku dan memberi kode padaku. Kami segera berlari kearah pintu tersebut dan mengambil posisi di samping pintu dan berhadapan dengan kawanku.
“kau siap?” kataku
“tentu..” jawab Dadong, kawanku.
Aku menghitung sampai 3 dan keluarlah dua orang laki-laki yang berniat kabur, namun kami berhasil menangkapnya.
“JC clear…masuk” kata Dadong memberi kode pada kawan-kawan lain bahwa kami berhasil.
Ia lalu menengok kearahku dan memberi kode padaku. Kami segera berlari kearah pintu tersebut dan mengambil posisi di samping pintu dan berhadapan dengan kawanku.
“kau siap?” kataku
“tentu..” jawab Dadong, kawanku.
Aku menghitung sampai 3 dan keluarlah dua orang laki-laki yang berniat kabur, namun kami berhasil menangkapnya.
“JC clear…masuk” kata Dadong memberi kode pada kawan-kawan lain bahwa kami berhasil.
Aku dan ketiga kawanku kemudian membawa
dua laki-laki tersebut ke sebuah kantor.
Tentunya
kalian ingin tau siapa aku? Dan apa yang aku lakukan tadi?
Namaku Wuchun. Aku dan ketiga kawanku, Yi Ru, Dadong, dan Yalun adalah seorang agen rahasia. Kami bekerja disebuah perusahaan bernama CIA (Central Intelegency Agen) dimana tempat para agen rahasia dilatih. Pekerjaan kami adalah membantu kepolisian dalam menangkap atau membongkar kegiatan para mafia-mafia kelas tinggi. Diantara anggota yang lainnya kami berempat adalah team yang paling berbakat menurut mereka. Karena itu kami selalu ditempatkan di pekerjaan yang paling berat. Tugas kami berempat pun saling melengkapi. Aku bertugas dalam melumpuhkan sasaran, Dadong ahli dalam menyamar dan mengintai, Yi Ru ahli menyusun rencana, sedangkan Yalun yang bertugas merakit senjata.
Namaku Wuchun. Aku dan ketiga kawanku, Yi Ru, Dadong, dan Yalun adalah seorang agen rahasia. Kami bekerja disebuah perusahaan bernama CIA (Central Intelegency Agen) dimana tempat para agen rahasia dilatih. Pekerjaan kami adalah membantu kepolisian dalam menangkap atau membongkar kegiatan para mafia-mafia kelas tinggi. Diantara anggota yang lainnya kami berempat adalah team yang paling berbakat menurut mereka. Karena itu kami selalu ditempatkan di pekerjaan yang paling berat. Tugas kami berempat pun saling melengkapi. Aku bertugas dalam melumpuhkan sasaran, Dadong ahli dalam menyamar dan mengintai, Yi Ru ahli menyusun rencana, sedangkan Yalun yang bertugas merakit senjata.
Sesampainya
di kantor kepala Yen, kami disambut dengan senyum puas oleh Tuan Yen. Kami tau
pasti ada maksud lain dibalik senyum itu.
“Kerja kalian bagus sekali…aku benar-benar bangga pada kalian. Tidak sia-sia aku menempatkan kalian di tugas sulit seperti itu.” Kata Tuan Yen.
“Sudahlah Tuan Yen. Tugas apa lagi yang ingin kau berikan pada kami. Cepatlah katakan!” Tebak Dadong.
“Kerja kalian bagus sekali…aku benar-benar bangga pada kalian. Tidak sia-sia aku menempatkan kalian di tugas sulit seperti itu.” Kata Tuan Yen.
“Sudahlah Tuan Yen. Tugas apa lagi yang ingin kau berikan pada kami. Cepatlah katakan!” Tebak Dadong.
“Aahaha...Tepat sekali tebakanmu.
Baiklah, aku memang ingin memberikan tugas lagi padamu. Tapi.. aku agak ragu
jika kalian mau menerima tugas ini.”
“Katakan saja! Kami akan
melaksanankannya.” Kataku.
“Baiklah. Tugas kalian adalah menangkap
Tuan Lu Yi Ming, buronan kami selama bertahun-tahun…”
Tuan Yen menghentikan perkataannya lalu
menyalakan LCD dan menatap kami.
“Bukankah Tuan Lu Yi Ming adalah
pencipta virus X strombreaker? Bukannya dia sudah ditangkap?” Tanya Yalun
“Benar. Tapi ternyata dia bukan orang
sembarangan. Dia selalu berhasil kabur, dan orang-orang bawahannya sangat
berbahaya. Kali ini dia berhasil menyempurnakan virus X ciptaannya. Dan dia
berencana menciptakan virus tersebut dalam jumlah besar lalu menjualnya ke
mafia-mafia di Jepang dan Eropa. Jika itu terjadi, maka virus X tersebut akan
menyebar dan membunuh banyak nyawa.” Jelas Tuan Yen.
“Berapa lama waktu yang dibutuhkan
untuk membuat seluruh virus X tersebut?” Yalun
“Mungkin kurang dari satu tahun.” Tuan
Yen
“Baiklah, kami mengerti. Tugas kami
adalah menggagalkan pembuatan virus X itu dan memusnahkannya..benarkan?”
selidik Yi Ru
“Aku belum selesai bicara. Tugas kalian
mungkin akan lama, karena itu aku ragu jika kalian mau menerima tugas ini.”
Tuan Yen
“Apa maksud Tuan? Tanyaku
“Tugas kalian… Tuan Ming memiliki empat
orang putri. Tuan Ming sangat menyayangi ke empat putrinya. Sayangnya putrinya
tidak tau kalau dia adalah seorang mafia.”Tuan Yen
“Lalu..?” sambungku
“Putri-putri Tuan Ming baru datang dari
China, dan tentunya Tuan Ming akan mencarikan orang untuk menjaga mereka. Tugas
kalian menyusup kesana dan harus menjadi orang kepercayaan Tuan Ming untuk
menjaga putri-putrinya. Setelah itu kalian mulai menyelidiki diam-diam tentang virus
X itu. Yalun pelajarilah virus itu, dan kalau kau bisa buatlah penawarnya. Jika
tidak, musnahkanlah virus itu dan tangkap Tuan Ming.” Jelas Tuan Yen
“Baik, kami mengerti.” Yalun
Malam
ini kami bersiap-siap untuk menjalankan rencana kami. Yalun sibuk menyiapkan
peralatan untuk membantu misi kami. Aku berjalan lalu duduk disampingnya.
“Ini memang misi yang sulit, benarkan?”
Yalun
“Bagiku tidak ada yang sulit. Jika kita
menjalankan sesuai rencana, pasti akan berhasil.” Kataku
“Bagaimana jika tidak sesuai rencana?”
sambung Yi Ru yang berjalan mendekati kami diikuti Dadong dibelakangnya
“Maksudmu?”
“Entahlah. Ini pertama kalinya misi
kita melibatkan orang lain yang tidak tau apa-apa, dan kita harus membohongi
mereka demi tujuan kita.” Terang Yi Ru
“Kita juga tidak dilatih untuk menjadi
pengawal seorang gadis bukan?” Lanjut Dadong
“Sudahlah, usahakan saja sesuai
rencana. Dan semuanya pasti akan beres.” Yalun
Matahari
sudah bangun dari tidurnya. Mobil kami melaju dengan pasti. Selama perjalanan
Tuan Yen menjelaskan rencana yang harus kami lakukan.
“Ingat! Berusahalah agak Tuan Ming benar-benar percaya pada kalian. Jangan lakukan sedikitpun kesalahan. Atau kalian akan habis oleh anak buah Tuan Ming.” Kata Tuan Yen
“Ingat! Berusahalah agak Tuan Ming benar-benar percaya pada kalian. Jangan lakukan sedikitpun kesalahan. Atau kalian akan habis oleh anak buah Tuan Ming.” Kata Tuan Yen
“Mengerti.” Balas Dadong
Akhirnya
kami sampai di tempat tujuan. Tuan Yen menurunkan kami dijalan agar tidak
dicurigai. Lalu kami berjalan menuju rumah Tuan Ming. Rumah yang begitu besar
dan tentu saja penjagaan yang begitu ketat.
“Tak ku sangka akan sesulit ini.” Aku
ku
Kami mulai mendekati para penjaga di
depan gerbang dan menyampaikan tujuan kami.
“Hei, siapa kalian?ada urusan apa
kalian kemari?” tanya seorang penjaga
“Kami dengar Tuan kalian butuh orang
untuk menjaga anaknya? Kami ingin menawarkan diri.” Kataku tegas
“Darimana kau dengar berita itu? Berita
itu tidak benar. Tuan kami tidak memiliki anak. Cepat kalian pergi! Atau ku
hajar kalian semua?”
Perkataan
penjaga itu membuat kami terkejut, apa kami salah target?
“Tapi..bukankah ini rumah di alamat
ini” terang Yi Ru memastikan dengan tenang agar tidak ketahuan
“itu benar..” kata seseorang dibalik
gerbang
Tiba-tiba gerbang besar itu terbuka dan
keluarlah Tuan Ming diikuti para pengawalnya.
Penampilannya tak seseram yang kami
bayangkan, tapi sorot matanya bagiku terlihat begitu licik.
“anak muda..katakan darimana kau dapat
informasi ini?” katanya lagi
“Tuan Yu Zhen yang memberitahu kami.”
Sahut Yalun
“Oo…jadi kalian keponakan Yu Zhen itu.
Cepat sekali dia mengirim kalian. Baiklah ayo masuk.”
Untung
kami sempat membereskan masalah Tuan Yu Zhen dan menggantikan posisi
keponakannya. Itu adalah bagian rencana kami.
Kami
lalu dibawa ke sebuah ruang yang cukup besar. Disebelah kanan ruang itu
terdapat meja bundar dengan satu kursi besar dan 5 kursi sedang. Tuan Ming
duduk dikursi besar dan menyuruh kami duduk di kursi sedang. Seorang pelayan
wanita datang membawa minuman.
Tuan Ming segera meminum minumannya,
lalu menyuruh kami untuk minum.
Kami tidak segera meminum minuman
tersebut karena kami tahu itu adalah minuman beracun.
Kini kami diantara dua pilihan. Jika
kami minum kami bisa keracunan, tapi jika tidak apa kami akan terbongkar?
“Kami tidak bisa minum. Ini teh
beracun.” Kataku tegas
Tuan Ming sedikit terkejut lalu
kemudian tertawa.
“Jadi pengetahuan kalian luas juga.
Benar yang dikatakan Yu Zhen, kalian memang pandai. Hahaha” katanya sambil
tertawa.
“Aku tidak akan membiarkan putriku
celaka karena penjaganya mati duluan meminum teh ini, benarkan? Jadi aku harus
mengetes kalian terlebih dulu.” Lanjutnya.
Untunglah
dia hanya mengetes kami. Setidaknya penyamaran kami tidak terbongkar secepat
ini.
“Baiklah. Sekarang beri tahu siapa nama
kalian!” Tuan Ming
“Aku Wuchun. Ini Yalun, Yi Ru, dan dia Dadong.”
“Jadi, kenapa kalian tertarik dengan
pekerjaan ini. Aku rasa kalian lebih cocok dengan pekerjaan lain. Dengan modal
ketampanan kalian mungkin kalian bisa menjadi aktor hebat.” Goda Tuan Ming
“Sayangnya tidak ada sutradara yang
menginginkan kami.” Jawab Yi Ru sembarang
“Ahahaa…aku suka anak muda seperti
kalian. Selalu membuatku tertawa.” Ujarnya lagi-lagi sambil tertawa, kali ini
diikuti tawa para pengawalnya
“Sebenarnya kami tidak suka pekerjaan
yang biasa, kami lebih suka pekerjaan yang menantang. Paman Yu Zhen bilang Tuan
bisa membantu kami.”Sambung Dadong
“Oo..baiklah. Kalau begitu pekerjaan
pertama kalian…kalahkan anak buahku dalam keahliannya menembak. Bagaimana?”
tantang Tuan Ming
“Baiklah.” Jawabku menyetujui
Tuan
Ming membawa kami ke halaman belakang. Aku rasa tempat ini dijadikan arena
latihan para pengawalnya. Disana ada dua orang yang sedang berlatih menembak.
Kulirik Yalun yang agak sedikit kebingungan. Mungkin karena dia jarang
menggunakan senjatanya dan merasa kemampuan membidiknya berkurang.
Kudekati
dia dan membisikkan sesuatu.
“Fokuslah pada sasaranmu. Jangan
membuat tanganmu tegang dan jangan terburu-buru.”
Yalun lalu menganggukkan kepalanya dan
mengatur nafasnya.
Taun Ming mulai menyuruh kedua orangnya
untuk menunjukkan keahliannya. Kedua orang itu menembak ke arah boneka diatas
mesin berjalan. Pelurunya tepat mengenai sasaran, hanya saja agak meleset dari
target tanda yaitu jantung.
Kini giliran kami. Aku membidik
terlebih dulu, kemudian Dadong, lalu Yi Ru, dan terakhir Yalun.
Yalun mengambil waktu agak lama untuk
mengunci sasarnnya. Tapi akhirnya dia berhasil menembakkan pelurunya.
Tuan
Ming terkejut melihat kebolehan kami. Peluru kami berempat tapat mengenai
sasaran tanpa meleset. Dia bertepuk tangan untuk kami.
“Hebat… bahkan kalian mengalahkan orang
terbaikku.” Pujinya
“Sekarang aku ingin kalian melakukan
pekerjaan lagi.” Sambung Tuan Ming
Ternyata dia benar-benar tidak
sembarangan dalam memilih orang. Tuan Ming terus menguji kami dengan berbagai
test seperti terus menyuguhkan makanan dan minuman beracun, merakit senapan,
menjinakkan bom, beradu pedang, dan yang terakhir…
“Kalahkan mereka dalam waktu 5 menit!
Dengan tangan kosong!” perintahnya
Ini lebih menyusahkan dari latihan yang
kami lakukan sehari-hari. Ditambah mengalahkan orang-orang bertubuh besar ini
dengan tangan kosong dalam waktu lima menit?
Kami
terpaksa melakukan apa yang Tuan Ming perintahkan demi mendapat kepercayaannya.
Awalnya kami berpura-pura kalah untuk mencari tahu kelemahannya, setelah kami
tahu akhirnya dengan susah ppapa kami bisa mengalahkan mereka. Dan sepertinya
Tuan Ming benar-benar percaya pada kami.
“Baiklah. Kalian boleh menjadi pengawal
putri-putriku. Chuan! Tunjukkan kamar mereka!” perintah Tuan Ming kemudian pergi
berlalu.
Kami
mengikuti Chuan yang sedari tadi bertingkah memperhatikan kami. Sepertinya dia
mencurigai kami.
“Ini kamar kalian! Ada dua ranjang,
cukup untuk kalian berempat. Dan ingat nanti malam jam 7 kalian harus sudah
siap. Kalian harus ikut menyambut kedatangan putri Tuan Besar.” Kata Chuan
sebelum pergi keluar kamar.
“Aku rasa ada sedikit yang aneh pada
Chuan. Sejak awal dia selalu memperhatikan kita.” Ucapku pada kawan-kawanku
“Mungkin kita harus berhati-hati
padanya. Kelihatannya dia sedikit berbahaya.” Dadong
“Tentu saja. Dia adalah tangan kanan
Tuan Ming. Jangan melakukan hal yang mencurigakan di dekatnya. Karena Tuan Ming
sangat percaya padanya.” Yalun
“Aku mengerti.” Balas Yi Ru
Jarum
jam sudah menunjukkan pukul 18.54. Itu artinya sebertar lagi putri Tuan Ming
akan tiba. Kami berempat sudah hampir siap sebelum seseorang mengetuk pintu
kamar kami.
“Hei, apa kalian sudah siap. Tuan Besar
sudah menunggu kalian didepan.” Kata seseorang di balik pintu
“kami hampir selesai. Kami akan segera
kesana.” Jawab Yi Ru
“ayo!” ajak ku pada ketiga kawan ku
yang terlihat sudah rapi dengan pakaiannya
Diruang
utama Tuan Besar sudah menunggu di kursinya. Tuan Ming terlihat tidak sabar
menunggu putrinya datang.
“Ini sudah lewat 5 menit, seharusnya
mereka sudah datang.” Keluh Tuan Ming
Kemudian pintu utama terbuka dan
masuklah empat gadis cantik sambil berlari kecil menuju Tuan Ming.
“papa…kami datang.” Kata salah seorang
dari mereka
“ohoho…putri kesayanganku. Kenapa
kalian terlambat. Papa khawatir sekali pada kalian.” Tuan Ming
“papa, kami hanya terlambat 5 menit
buka 5 jam. Papa terlalu khawatir.” Jawab seorang gadis lagi
“Ya sudahlah. Ayo kesini! Duduklah!”
Tuan Ming
“Papa sudah mendaftarkan kalian ke
universitas yang baru. Mulai besok kalian sudah bisa masuk kuliah.” Sambungnya
“Benarkah papa? Terima kasih papa!”
kata seorang gadis sambil memeluk papanya
“Oh ya, papa juga sudah menyiapkan
orang-orang yang papa percayai untuk menjaga kalian. Kemanapun kalian pergi
mereka akan ikut bersama kalian.” Ucap sang papa
“papa… kami ini bukan anak kecil. Kami
bisa menjaga diri kami papa.” Rengek salah seorang putrinya
“Aa sudahlah. Kalian ini putri papa,
mana mungkin papa membiarkan kalian pergi sendirian.”
“Hei kalian, kemarilah!” panggil Tuan
Ming kepada kami
Kami
pun mendekat. Tuan Ming lalu memperkenalkan kami.
“Nah, sayang. Mereka yang akan menjaga
kalian. Ini Dadong, Yi Ru, Yalun dan Wuchun.”
Kami menudukkan kepala sebagai tanda
hormat. Kulihat para gadis itu saling berbisik dan menatap kami
“Kenalkan, ini putri-putriku. Ini Lu Tian
Mi, Mei Lin, Tao Hua, dan Yao Xue. Dan tugas kalian, Dadong kupercayakan Tian
Mi padamu. Yalun, kau jaga Mei Lin. Yi Ru, jaga Tao Hua. Dan Wuchun, kau jaga Yao
Xue.” Tuan Ming
“Baik Tuan Besar.” Jawab kami serempak
“Bagus. Nah, sekarang untuk menyambut
kedatangan putri-putriku malam ini kita berpesta sampai puas. Ayo nikmati
pestanya!” Tuan Ming
Kamipun
hanya menghindari keramaian dengan bersandar di tepi tembok dan membawa segelas
minuman. Ini memberi sedikit kesempatan untuk kami bekerja.
“Sudah dapatkan sesuatu?” tanyaku
“Belum. Aku masih mencari dimana mereka
membuat virus X itu.” Jawab Yalun
“Hei, coba lihat orang-orang itu.
Bukankah dia Mr. Tyler. Mafia perdagangan senjata api terbesar di Amerika.”
Kata Yi Ru memastikan
“Kau benar. Sepertinya Tuan Ming
mengundang rekan-rekan bisnisnya di acara ini. Ini kesempatan bagus.” Yalun
“Jangan lakukan terburu-buru!
Pelan-pelan saja! Agar tidak membuat mereka curiga.” Potongku
“Baiklah, aku tahu.” Yalun
“Seandainya mereka tahu jika papanya
mengundang para mafia terbesar di dunia untuk menyambut kedatangan mereka.
Betapa kecewanya mereka.” Dadong
“Mereka tahu atau tidak itu bukan
termasuk tugas kita. Dan mulai sekarang jangan membicarakan pekerjaan kita
sembarangan, karena ada yang mengawasi kita.” Kata Yi Ru
“Jangan menengok! Bersikap saja
sewajarnya. Nikmati pestanya dan tetap waspada.” Larang Yi Ru pada kami yang
ingin tahu siapa yang mengawasi kami
Kuperhatikan
sekitar, tak kulihat satupun dari putri-putri Tuan Ming di pesta itu. Kemudian
kulihat ke arah samping ternyata mereka ada di pinggir kolam renang sedang
asyik duduk dan berbincang.
“Saatnya bekerja!” kataku
Yalun dan yang lain melirik ku sedikit
heran
“Lihat mereka!” lanjutku
Mereka mengerti maksud ku dan berjalan
di belakangku ke arah tepi kolam renang.
“Maaf nona. Bukankah ini pesta untuk
nona? Kenapa nona justru berada di luar?” ungkap Dadong
“Itu bukan urusan kalian. Tugas kalian
hanyalah menjaga kami saat pergi, bukan mencampuri urusan pribadi kami.” Ucap Yao
Xue
“Benar. Lagi pula kenapa kalian ada
disini? Ini bukan waktu kalian untuk menjaga kami.” Ketus Tian Mi
“Nona salah. Tugas kami adalah menjaga
nona kapan saja dan dimana saja. Jadi meskipun dirumah kami harus tetap menjaga
nona.” Jelas ku
Mereka berhenti berkomentar lalu saling
berbisik sebelum kemudian memberi perintah pada kami.
“Baiklah jika itu mau kalian. Karena tugas
kalian melayani kami, jadi ambikan makanan untuk kami sekarang!” Tian Mi
Perintah itu sedikit membuat kami
kesal, terutama Dadong yang memasang alis agak naik.
“Maaf nona, tugas kami melingdungi nona
dari ancaman bahaya. Bukan menjadi pesuruh nona.” Dadong
“Jadi kalian tidak mau melakukan
perintah kami? Baik, akan ku katakan pada papa agar mencari pengganti kalian
yang lebih baik.” Lanjut Tian Mi
Tian Mi hendak berdiri untuk
menghampiri papanya, tapi segera ku tahan. Aku tidak mau rencana kami gagal
hanya karena kesalahan kecil.
“Ee..baik. Kami akan mengambilkan
makanan untuk nona.” Potongku
Aku mengajak kawan-kawanku untuk
mengambil makanan. Tak lama kemudian kami kembali dengan beberapa piring
makanan di tangan kami.
“Kerja bagus. Mulai sekarang kalian
bukan hanya menjaga kami, tapi kalian harus mau melakukan apa yang kami
perintahkan. Mengerti!” Tao Hua
Bukankah
ini ironis? Kami adalah agen rahasia, tapi sekarang kami di perlakukan bagai
pesuruh oleh putri musuh kami. Mungkin ini imbalan karena kami harus telah
memanfaatkan mereka untuk menjebak papanya. Tapi sudahlah, ini demi tugas
membantu negara. Kami harus bisa mentuntaskannya.
Hari
pertama kami bekerja pun dimulai. Kami harus mengantar putri-putri Tuan Ming ke
sekolah. Aku dan Dadong sedang memanaskan mobil, sedangkan Yalun dan Yi Ru
menjemput para putri Tuan Ming. Selang beberapa menit mereka pun datang. Betapa
terkejutnya aku dan Dadong ketika melihat Yalun dan Yi Ru membawakan barang
bawaan yang begitu banyak.
“Hei, mereka ingin ke sekolah atau
pindah rumah? Barang-barang mereka banyak sekali.” Bisik Dadong padaku
“Nona, bukankah nona akan ke sekolah?”
tanyaku
“Benar. Kenapa?” Mei Lin
“Tapi kenapa barang-barang nona banyak
sekali?” Dadong
“Jangan cerewet. Cepat buka bagasinya
dan segera jalankan mobilnya!” suruh Tian Mi yang sudah duduk di kursi belakang
mobil
Aku dan Dadong pun membantu Yalun dan
Yi Ru mememasukan barang-barang di bagasi. Mobil yang aku dan Yi Ru bawa
berpenumpang Yao Xue dan Tao Hua, sedangkan mobil yang dia kemudi Dadong dan
Yalun berpenumpang Tian Mi dan Mei Lin. Kami segera melajukan mobil kami menuju
sebuah sekolah.
Ketika
kami sampai di sekolah kami harus tetap mengawal mereka sampai kelas. Awalnya
mereka merasa risih karena kami selalu mengikuti mereka. Tapi ketika berjalan
di halaman sekolah mereka bersikap beda.
“Wah, tampan sekali mereka! Apa meeka
murid baru juga?” ucap seorang murid
“Mereka siapa? Tampan sekali…mereka
sudah punya kekasih belum ya?” ucap murid lainnya
Setelah mendengar percakapan beberapa
murid gadis tersebut entah mengapa Yao Xue dan saudara lainnya serempak
menggandeng lengan kami. Kami berempat agak kaget dan canggung karena kami
belum pernah sedekat ini dengan seorang gadis. Para putri itu membuat seolah
kami berempat bukanlah pengawal mereka.
Jam
pulang sekolah pun berlalu. Kami menunggu nona kami di dalam mobil. Tapi tak
kunjung juga keluar.
“Hei, kenapa mereka belum juga keluar?
Jangan-jangan terajdi sesuatu dengan mereka?” Yi Ru
“Aku akan menghubungi mereka dulu.”
Yalun
“Nona…apa nona baik-baik saja? Kami
sudah menunggu nona di mobil…apa? Tapi nona…” Yalun keheranan dengan
percakapannya sambil melihat ponselnya yang pembicaraanya baru saja diputus
“Apa kata gadis manja itu?” tanyaku
“Mereka sedang makan siang. Mereka
menyuruh kita untuk menghampiri mereka sekarang.” Yalun
“Hahh…mereka bisa membuang waktu kita.
Dasar gadis manja.” Dadong
“Sudahlah turuti saja apa mau mereka
dulu.” Yi Ru
Kami pun pergi menghampiri mereka yang
sedang makan siang di sebuah kanti.
“Hei Chun, kami disini. Cepat kesini!”
teriak seorang gadis padaku yang ternyata adalah Yao Xue
Kami
menghampiri mereka yang sedang memandangi makanan yang ada di depan mereka.
“Nona, kenapa tidak makan siang dirumah
saja?” Tanyaku
“Kami tidak suka makanan dirumah. Ini!
Ayo cepat makan!” Yao Xue
“Apa?” tanyaku lagi
“Kau tidak dengar kataku? Ayo cepat
makan! Kalian kan harus menjaga kami. Jadi kalian harus mencoba makanan ini untuk
mengetahui apa dimakanan ini ada racunnya atau tidak.” Jelas Yao Xue
Lagi-lagi pekerjaan yang membuang waktu
kami. Jika saja mereka mau makan dirumah tentunya kami tidak perlu mencicipi
setiap makanan yang mereka makan. Tapi apa boleh buat, kami hanya bisa duduk
disamping mereka dan mencicipi setiap makanan yang ada.
Kini
saatnya kami mengantar mereka pulang. Di mobil yang ku kendarai melaju dengan
kecepatan 80km/jam. Dari kejauhan agak samar kulihat ada seekor kucing cacat
yang menyebrang jalan. Tanpa pikir panjang aku segera menginjak rem mobil yang
hampir menabrak kucing tersebut.
“Ahh…wuchun. Kenapa kau rem mendadak
mobilnya. Kau gila ya? Lihat ini minumanku tumpah dan bajuku basah seperti
ini.” Teriak Tao Hua yang hendak minum tapi minumannya tumpah ketika aku rem
mendadak
“Maaf nona, didepan ada seekor kucing
cacat yang sedang menyebrang jalan.” Jawabku
“Aku tidak peduli siapa yang menyebrang
jalan. Sekarang bajuku basah seperti ini. Aku tidak mau tahu, kalian harus
carikan baju ganti untukku. Aku tidak mau bertemu orang lain dengan baju basah
seperti ini.” Rengek Tau Hua
Kami akhirnya berhenti di sebuah distro
untuk mencarikan baju untuk Tao Hua. Aku menyuruh Yi Ru tetap di mobil untuk
menjaga mereka sementara aku mancari baju ganti.
“Cece, biar ku bantu.” Yao Xue
“Dia keterlaluan sekali. Ini kan model
terbaru. Baru seklai kupakai sudah tersiram jus. Hah menyebalkan.” Tao Hua
Yao Xue teringat sesuatu dan berhenti
membantu Tao Hua membersihkan bajunya. Kamudian ia memanggil Yi Ru yang berada
di luar mobil.
“Yi Ru, bisa kau bantu cece
membersihkan bajunya. Aku ingin menyusul Wuchun sebentar.” Yao Xue
“Apa? E..tapi nona...” Yi Ru
“Jangan cerewet, cepat masuk.” Perintah
Yao Xue yang menarik Yi Ru untuk membantu Tao Hue
“Hei, meimei…kau mau kemana. Tunggu
mei…!” teriak Tao Hua yang tak dihiraukan Yao Xue
Yi Ru membantu Tao Hua membersihkan
baju dan lehernya yang lengket terkena
jus.
“Tidak perlu. Aku bisa sendiri.” Tao
Hua memaksa membersihkan bajunya sendiri. Tapi Yi Ru yang melihat Tao Hua
kesulitan membersihkan bajunya ia tetap memaksa ingin membatu Tao Hua. Akhirnya
Tao Hua membiarkan Yi Ru membantunya.
Sementara
itu aku kebingungan memilihkan baju ganti untuk Tao Hua. Beberapa helai dress
ada ditangan ku, tapi aku bingung menentukan satu diantaranya. Tiba-tiba saja
seorang gadis menyodorkan sebuah dress berwarna putih padaku.
“Cece suka model baju seperti ini.” Yao
Xue
“Nona, kenapa nona kesini? Nona
sendirian?” tanyaku
“Kau pasti bingung memilih model baju
untuk cece. Jadi aku kesini untuk membantumu.” Jawabnya
Aku pun mengambil baju tersebut dan
segera membayarnya. Kami berdua lalu kembali ke mobil.
“Nona ini baju gantinya.” Kataku sambil
menyodorkan baju pilihan Yao Xue tadi
Tao Hua segera mengambilnya dan menutup
seluruh pintu mobil. Aku, Yi Ru, dan Yao Xue menunggunya di luar. Selesai Tao
Hua mengganti bajunya kami pun segera pulang.
Sedangkan
di mobil yang dikemudi Dadong baru saja sampai d halaman rumah. Ketika Dadong
dan Yalun melihat ke kursi belakang, mereka melihat Tian Mi dan Mei Lin sudah
tertidur pulas.
“Mereka sudah tidur. Apa kita bangunkan
saja mereka?” Dadong
“Jangan. Mereka terlihat sangat lelah.
Kasihan jika dibangunkan.” Yalun
“Lalu bagaimana? Apa kita harus
menggendong mereka sampai kekamar seperti cerita di film? Kita tidak mungkin
melakukan itu. Jika Tuan Ming tahu kita berbuat tidak sopan pada putrinya kita
bisa dipecat.” Dadong
Tiba-tiba Tuan Ming mengetuk kaca mobil
Yalun. Yalun pun membukanya.
“Kenapa kalian masih dimobil. Mana
putriku?” tanya Tuan Ming
“E…mereka tertidur Tuan. Kami tidak
berani membangunkannya.” Yalun
“Oh, putriku yang cantik. Ternyata
mereka terlalu lelah dihari pertama. Sudahlah gendong saja mereka sampai
kekamar. Kasihan jika dibangunkan.” Perintah Tuan Ming
Aneh. Tuan Ming ternyata begitu sayang
pada putrinya. Dadong dan Yalun pun menggendong Tian Mi dan Mei Lin sampai
kekamar.
Sejak
saat itu kami selalu berada disamping putri-putri Tuan Ming untuk menjaga
mereka sambil melaksanakan tugas kami yang sebenarnya. Namun terkadang para
putri Tuan Ming membuat tugas kami sedikit terhambat. Mereka selalu bersikap
manja pada kami. Bahkan melakukan hal-hal aneh yang kadang membuat kami kesal.
Seperti saat malam hari Tian Mi mengetuk pintu kamar kami dan mengaku malihat
hantu. Tapi saat Dadong periksa ternyata tidak ada dan Tian Mi tetap memaksa Dadong
untuk menjaga pintu kamarnya sampai mereka tidur.
“Dadong cepat buka pintunya.. dikamarku
ada hantu. Cepat buka, aku takut!” Tian Mi
“Dimana nona?” Dadong
Dadong mengantar Tian Mi kekamarnya
untuk mencari hantu tersebut.
“Dimana nona? Aku tidak melihatnya.
Mungkin nona salah lihat.” Dadong
“Tapi aku takut. Kau harus tetap
berjaga didepan pintuku sampai aku tertidur. Kau tidak boleh meninggalkanku
sendiri. Aku takut hantu itu kembali lagi.” Tian Mi
Dadong pun terpaksa berjaga didepan
pintu Tian Mi sampai ia tertidur.
Atau
saat malam hari Tao Hua meminta Yi Ru untuk menemaninya mengambil minum
dibawah.
“Yi Ru…buka pintunya.” Tao Hua
“Ada apa nona? Malam-malam seperti ini
membangunkanku.” Yi Ru
“Temani aku mengambil minum dibawah.
Aku haus sekali, tapi aku takut turun sendirian. Ayo temani aku.” Tao Hua
Yi Ru akhirnya mengantarnya ke dapur
untuk mengambil minum.
Dan karena terlalu kesal akhirnya sebelum
tidur Yi Ru selalu menyiapkan minuman di meja Tao Hua agar tidak mengganggu
tidurnya.
Atau
ketika Yao Xue selalu menelphoneku setiap malam untuk mengajaknya bicara sampai
tertidur.
“Nona…ada apa menelphone? Kenapa tidak
mengetuk pintuku saja. Kita kan berada dalam satu rumah.”
“Aku tidak bisa tidur. Ajak aku ngobrol
sampai aku tertidur ya!...kau sedang apa?” Yao Xue
“Aku sedang akan menggosok gigi.”
Jawabku
“Kalau kau menggosok gigi. Bagian mana
yang kau gosok dulu? Kanan atao kiri?” Yao Xue
“Kanan.” Jawabku lagi
“Emm…atas, bawah atau samping?”
tanyanya lagi
Begitulah seterusnya sampai dia
tertidur. Jika tidak dia akan memanggil namaku keras di telephone.
Dan
juga saat Mei Lin selalu mengirim beberapa pesan singkat pada Yalun untuk
mengajaknya saling mengirim pesan sampai dia tertidur.
“Yalun,, kau belum tidurkan? Temani aku
sampai aku tidur ya. Mau kan J!”
Mei Lin
“Jika ku jawab tidak maupun nona akan
tetap memintaku untuk menemani nona bukan? Lagipula ini juga tugasku.” Balas
Yalun pada pesan singkatnya
“Kau sedang apa?” Mei Lin
“Aku sedang membaca beberapa buku
sebelum tidur.” Yalun
“Wah kau rajin sekali.” Mei Lin
“Terima kasih nona.” Yalun
“Kau tidak menanyakanku sedang apa? Ayo
cepat tanyakan itu padaku!” Mei Lin
“Nona sedang apa?” Yalun
Mereka saling berbalas pesan singkat
yang kadang sesuatu yang mereka bahas sudah pernah mereka bahas sebelumnya.
Kebiasaan
itu kami lakukan cukup lama, tepatnya hampir empat bulan lamanya. Mereka terus
saja bersikap manja pada kami. Sampai akhirnya kami tahu mengapa mereka
bersikap seperti itu.
“Wuchun, sudah ku bilang jangan panggil
aku nona. Panggil saja aku Yao Xue.”
“Maaf nona, tapi aku tidak bisa. Itu
sama saja merendahkan papa nona.” Jawab ku
“Kalau kau tidak mau aku akan marah
padamu.” Yao Xue
Ternyata
rencana awal kami tidak berjalan sesuai rencana. Hubungan kami dan putri Tuan
Ming semakin hari semakin dekat. Dan tanpa kami sadari ternyata kami telah
saling jatuh cinta. Tapi aku dan kawan-kawanku berusaha menahan perasaan kami
agar tidak merusak rencana kami.
“Aku ragu jika aku bisa menyelesaikan
tugas ini.” Dadong
“Apa maksud mu? Kita sudah setengah
jalan.” Yi Ru
“Kau benar. Kita sudah mengetahui tempat
pembuatan virus X itu, aku juga sudah tahu cara membuat penawarnya. Kita
tinggal menghancurkannya dan menangkap Tuan Ming. Kau sudah mau menyerah?” Yalun
“Tapi aku merasa bersalah sudah
memanfaatkan mereka. Mereka tidak tahu apa-apa. Jika mereka tahu papanya
tiba-tiba ditangkap karena melakukan kejahatan, dan orang yang menangkapnya adalah
kita. Sudah pasti Tian Mi akan membenci ku seumur hidupnya. Dan apa kalian
tidak memikirkan bagaimana nasib mereka selanjutnya? Aku tahu kalian juga
menyukai putri Tuan Ming kan? Apa kalian tidak peduli pada masa depan mereka?”
jelas Dadong menerangkan alasannya
Sejenak
kami semua diam. Apa yang dikatakan Dadong ada benarnya juga. Sebenarnya aku
juga tidak mau menyakiti Yao Xue. Tapi bagaimana dengan pekerjaan kami?
Tiba-tiba pintu kamar kami terbuka. Yao Xue dan ketiga saudaranya masuk.
Kedatangan mereka sangat membuat kami terkejut.
“Apa maksud kalian? Papa seorang
penjahat?” Suara Mei Lin mengagetkan kami
“A..apa maksudmu? Aku tidak mengerti.” Yi
Ru
“Sudahlah, jangan bohongi kami lagi.
Kami dengar semuanya. Kalian bilang papa ku seorang penjahat?” Mei Lin
“Mei Lin dengarkan penjelasanku dulu.
Mungkin kau salah dengar. Kami tidak mengatakan papa mu penjahat. Kami…” belum
sempat Yalun menyelesaikan kata-katanya Yao Xue sudah memotong
“Berhentilah membohongi kami! Kami
bukan anak kecil yang bisa terus kalian manfaatkan!” Yao Xue
“Maafkan kami!” ucapku lirih
“Jadi katakan! Siapa kalian sebenarnya?
Kenapa kalian menuduh papa ku seorang penjahat? Cepat katakan apa yang
sebenarnya terjadi!” desak Tian Mi
Akhirnya
kami terpaksa mengatakan yang sebenarnya. Kami tidak tega terus membohongi
siapa papa mereka sebenarnya dan apa yang akan papa mereka lakukan dengan
sebuah virus berbahaya.
“Kami adalah agen rahasia yang
ditugaskan menangkap papamu. Sebenarnya papamu bukan seorang pengusaha. Dia
adalah seorang mafia yang paling dicari seluruh kepolisian.” Dadong
“Mafia katamu? Lalu virus apa yang
kalian maksud?” kata Tian Mi dengan nada dingin
“Papa kalian menciptakan virus X, virus
berbahaya yang bisa menyerang organ-organ dalam tubuh dan membunuh dalam waktu
singkat. Papamu berencana memperbanyak virus X itu lalu menjualnya pada rekan
bisnisnya di Eropa untuk membuat teror dan menyebarkannya pada warga sipil.
Jika itu terjadi mungkin milyaran orang sipil akan mati dalam waktu singkat.”
Terang Yalun
“Apa katamu? Tidak mungkin! Papaku
bukan orang sekejam itu.” Yao Xue
“Kalian pasti bohong pada kami,
benarkan? Katakan jika ini semua bohong!” Tao Hua
“Maafkan kami. Ini kenyataannya.” Yi Ru
“Dan sekarang kalian sudah hampir
berhasil mendapatkan apa yang kalian mau. Tapi kami terlanjur mengetahui
semuanya. Jadi apa yang akan kalian lakukan pada kami? Membunuh kami?” kali ini
Tian Mi berkata dengan nada marah
“Membunuh kalianpun tidak akan membuat
kami lolos dari tempat ini.” Kataku
“Kau tahu apa yang ku sesalkan? Kenapa
kami harus tahu semuanya dari kalian.” Tian Mi
Keempat bersaudara itu kemudian pergi
dengan wajah dan hati kecewa.
Selesai
sudah semua sekarang. Semua rencana kami gagal hanya karena kami tidak bisa menahan
perasaan kami. Sekarang apa? Mungkin para putri itu akan membocorkan siapa kami
sebenarnya pada Tuan Ming. Apa yang harus kami lakukan sekarang? Apa kami harus
menhentikan semua rencana kami?
“Siall.. kenapa mereka harus tahu
semuanya.” Dadong
“Bodoh kau! Kenapa kau beritahu mereka
siapa kita sebenarnya? Mereka pasti akan mengadukan kita.” Yi Ru
“Mana kutahu akan seperti ini? Aku
tidak tahan dengan desakan mereka. Tian Mi membuat ku tidak bisa berpikir
jernih.” Dadong
“Kalian berdua hentikan! Ini bukan
waktunya berdebat. Tuan Ming mungkin sebentar lagi akan menyuruh anak buahnya
untuk menangkap kita. Sebaiknya kita bersiap-siap pergi secepatnya!” kataku
“Kau benar. Tapi bagaimana cara kita
kelaur dari sini. Penjagaan sangat ketat.” Yalun
“Jika terpaksa kita lawan saja mereka.”
Kataku lagi
Belum
selesai kami membereskan barang-barang kami. Pintu kamar kami sudah di ketuk
lagi.
“Jangan-jangan mereka ingin mengepung
kita” curiga Yi Ru pelan
“Hei, kalian sedang apa? Apa kalian
tidak dengar Tuan Besar memanggil kalian. Beliau meminta kalian mengikuti
putrinya sekarang! Cepat keluar!” seru seorang penjaga dibalik pintu
“Apa ini jebakan? Atau mereka belum
memberitahu Tuan Ming?” Dadong
“Mungkin saja ini jebakan.” Yalun
Kami kemudian mengambil senjata api dan
berjaga di dekat pintu. Kuintip melalui lubang kunci pintu, sepertinya hanya
ada satu orang. Aku membuka pintu perlahan dan ternyata benar, hanya ada satu
orang dibalik pintu. Kami berempat menyembunyikan senjata kami secepatnya agar
tidak ketahuan.
“Kalian ini tidak punya telinga ya?
Tuan Besar sangat khawatir nona pergi sendirian, jadi beliau menahannya dan
menyuruh menunggu kalian tapi kalian tidak juga keluar.” Kata orang tersebut
“Eh, maafkan kami. Kami tadi tidak
mendengar tandanya menyala.” Jawab ku
“Ah sudahlah, cepat keluar. Jika tidak
Tuan Besar akan marah.”
Entah jebakan atau bukan, tapi kami
sudah bersiap-siap membawa beberapa senjata untuk berjaga-jaga.
Di
halaman depan kulihat Tuan Ming dan putrinya sedang berdebat. Yao Xue dan
saudaranya terlihat sangat marah pada papanya. Apa yang terjadi sebenarnya? Apa
mereka sudah membocorkan rahasia kami? Ku perhatikan sekelilingku. Anak buah
Tuan Ming berjaga seperti biasa. Apa ini taktik? Kami memdekati Tuan Ming
dengan tetap waspada.
“Nah itu mereka. Ah, kenapa kalian lama
sekali. Sudah kukatakan jika alarm berbunyi kalian harus segera menemuiku. Dan
kalian harus selalu menjaga putri-putriku kemanapun mereka pergi.”
“Hentikan papa! Kami bukan anak kecil
lagi yang selalu papa atur. Kami ingin pergi sendiri.” Ucap Mei Lin dengan nada
tinggi
“Papa tidak mau tahu! Kalian tidak
boleh pergi sendiri. Kemanapun kalian pergi mereka harus bersama kalian,
mengerti? Atau jika kalian tetap membantah papa tidak akan izinkan kalian pergi
kemanapun.” Bentak Tuan Ming
“Aku benci papa…!” Tao Hua
Tao Hua pun membuka pintu mobil
belakang, masuk dan membanting pintunya keras sebelum diikuti Yao Xue
disampingnya. Kemudian kedua saudara lainnya melakukan hal yang sama dengan Tao
Hua dan Yao Xue pada mobil lainnya.
“Kalian cepat antar mereka. Ingat
jangan biarkan mereka pergi sendirian, mengerti!” Tuan Ming
Kami menganggukkan kepala lalu masuk ke
mobil dan menjalankannya keluar melewati gerbang besar. Kurasa ini bukan
jebakan.
Di
mobil yang ku kemudi suasana sangat canggung. Yi Ru berusaha memperjelas
keadaan.
“Kalian ingin pergi kemana?” Yi Ru
Mereka berdua hanya diam dan
memperhatikan jalan.
“Bukankah kalian sudah tahu siapa kami?
Kenapa tidak menyuruh papamu menangkap kami? Justru membiarkan kami mengawal
kalian.” Yi Ru
“Tenang saja, kami belum membocorkan
rahasia kalian.” Tao Hua
“Benarkah? Atau ini hanya taktik untuk
menjebak kami?” Ucapku
“Kau ini! Dengar ya, meskipun kami
sangat menyayangi papa kami tapi kami tidak mau membiarkan papa membunuh
milyaran nyawa manusia.” Yao Xue
“Apa kau bilang? Jadi kalian rela jika papa
kalian ditangkap?” tanyaku
“Sebenarnya kami sudah curiga sejak
kami tiba di Taiwan. Terkadang peraturan papa membuat kami muak dan ingin pergi
dari tempat ini. Tapi karena kalian, kami bisa bertahan dengan semua ini.” Kata
Yao Xue terang-terangan
“Apa maksudmu? Karena kami?” tanya Yi
Ru mencaritahu
“Sejak awal kami sudah menyukai kalian,
dan semakin lama ternyata kami telah jatuh cinta pada kalian. Karena itu kami
tidak ingin berpisah dari kalian.” Tao Hua
“Tapi jika papa kalian di tangkap, apa
kalian sudah memikirkan masa depan kalian nantinya?” Yi Ru
“Kami sudah putuskan untuk ikut kalian?”
Yao Xue
“Apa?” kataku kaget dan segera
menghentikan mobil yang ku kemudi.
Mobil
yang ditumpangi Dadong dan yang lain pun ikut berhenti. Aku keluar dari mobil
diikuti ketiga kawan ku dan keempat gadis dimobil kami.
“Ada apa? Kenapa menghentikan
mobilnya?” Dadong
“Ini semakin kacau. Kalian tidak boleh
ikut dengan kami?” Kataku
“Apa yang kau bicarakan?” tanya Dadong
padaku
Kami semua terdiam untuk beberapa
detik.
“Sebenarnya kami sepakat untuk ikut
dengan kalian.” Tian Mi
“Apa? Apa kalian sadar apa yang kalian
katakan? Kalian bisa ikut terbunuh bersama kami.” Dadong
“Aku tidak peduli! Asal bersamamu,
matipun aku rela.” Tian Mi
“Dengar! Jika kalian bersama kami,
mungkin saja papa kalian akan ikut membenci kalian.” Yalun
“Aku bilang aku tidak peduli!! Meskipun
harus melawan papa, akan ku terima. Karena aku tahu, bersamamu aku akan berada
ditempat yang benar.” Tegas Mei Lin dengan tetesan air mata
Yalun akhirnya tak sanggup membiarkan
XiaoLing terus memohon dan kemudian memeluknya.
Yao Xue pun menatapku. Aku bingung
harus bagaimana, sampai akhirnya aku menarik tangannya dan memeluknya. Perlahan
hal yang sama dilakukan oleh Yi Ru dan Dadong.
Akhirnya
kami pun kembali pulang agar tidak dicurigai. Aku dan teamku mengatur rencana
untuk segera menghancurkan virus berbahaya itu. Malam ini kami berniat menyusup
ke sebuah laboratorium dimana virus X itu sedang dibuat. Yalun berhasil
menyelesaikan sebuah formula untuk menghancurkan virus X itu. Kami berempat pun
melancarkan aksi tepat pukul 12 malam.
Penjagaan
laboratorium itu begitu ketat. Akhirnya kami memutuskan untuk menyusup lewat
atap dengan bantuan alat-alat yang kami bawa. Setibanya kami dilantai atas,
kami berempat bergegas untuk mengenakan perlengkapan menyamar. Kali ini
penyamaran yang agak sulit karena Dadong harus menyamar sebagai Tuan Ming dan
kami bertiga sebagai pengawalnya. Tak lupa Dadong pun memasang alat penyamar
suara agar penyamarannya sempurna. Kami langsung menuju sebuah ruangan yang
hanya Tuan Ming saja yang boleh masuk. Ruangan itu hanya akan terbuka dengan
alarm sidik jari Tuan Ming. Untunglah Dadong seorang penyamar yang handal.
Sidik jarinya pun diganti persis dengan sidik jari Tuan Ming.
Dadong
dan Yalun pun masuk. Sedangkan aku dan Yi Ru berjaga diluar ruangan. Ruangan
tersebut ternyata penuh dengan laser. Untuk mematikannya pun Dadong dan Yalun
harus menembakinya dengan senapan kedap suara. Dengan hati-hati Yalun
menuangkan formula yang ia buat ke dalam sebuah tabung reaksi berisi virus X
berbahaya. Virus X tersebut pun berubah dari hijau menjadi hitam.
“Berhasil.” Yalun
Kemudian ia menuangkan sisa formulanya
ke dalam sebuah kotak kaca berukuran besar yang berisi virus X yang sama.
Diluar ruangan aku dan Yi Ru mendapat
sedikit halangan. Ada beberapa penjaga yang menghampiri kami.
“Hei, sedang apa kalian disini!” tegur
seorang penjaga
“Jangan masuk! Tuan Ming sedang ada di
dalam.” Jawabku
“Benarkah? Bukankah hari ini Tuan Besar
akan keluar kota.”
“Tiba-tiba Tuan Ming membatalkannya.
Beliau ingin menyelesaikan virus X ini secepatnya, jadi malam ini juga kami
kesini.” Yi Ru
“Minggir sebentar! Aku ingin bicara
dengan Tuan Ming dulu. Minggir!” penjaga lainnya
“Hei, tidak bisa. Beliau tidak ingin
diganggu. Kalian tidak boleh masuk!” larangku
Tiba-tiba Dadong dan Yalun keluar dari
ruangan itu.
“Eh, Tuan Ming. Bukannya anda ada
diluar kota?” penjaga
“Aku membatalkannya.” Jawab Dadong
singkat
Kemudian kami berempat segera pergi
menghindari para penjaga itu. Tapi sepertinya salah seorang penjaga telah
menghubungi pengawal pribadi Tuan Ming, dan mengetahui penyamaran kami.
“Hei, kalian tunggu!! Berhenti!” teriak
seorang penjaga
“Sepertinya mereka mengetahui
penyamaran kita.” Bisik Yi Ru pada Dadong
Terpaksa
kami berpencar untuk mengecoh mereka. Sialnya jalan yang ku pilih buntu.
Beberapa penjaga menyerangku tapi berhasil ku lumpuhkan. Untuk meloloskan diri
aku harus melawan mereka. Dan akhirnya kami berempat berhasil lolos dari
kejaran mereka. Untungnya kami belum melepaskan penyamaran kami sehingga mereka
belum sempat melihat wajah kami, dan kami pun berhasil menyelinap kembali ke
rumah Tuan Ming tanpa ketahuan. Misi kali ini sudah selesai, tinggal rencana
penangkapan Tuan Ming dan komplotannya.
Pagi
hari tampak berbeda dari biasanya. Suara kemarahan Tuan Ming terdengar sampai
seluruh rumah. Dia sudah mengetahi bahwa seluruh virus X ciptaannya telah
musnah.
“Kurang ajar!! Siapa yang berani
melakukan ini. Mereka benar-benar ingin cari mati dengan ku.” Tuan Ming
“Chuan!! Cepat cari tahu siapa yang
telah bermain api dengan kita!”lanjutnya
“Baik Tuan!” jawab Chuan
Sesaat setelah itu Tuan Ming mengangkat
telephone genggamnya yang berdering
“Halo! Ah kau rupanya…tenanglah, kita
bisa membicarakannya baik-baik. Jangan khawatir aku bisa membuatnya lagi,
kumohon bersabarlah! Apa? Apa maksudmu? Heh…tunggu! Baiklah, aku setuju. Baik,
sampai jumpa nanti!” Tuan Ming lalu menutup telephonenya dengan wajah begitu
marah.
Keempat putri Tuan Ming pun turun dari
kamarnya.
“Papa, kami ingin pergi dulu.” Tian Mi
“Tunggu! Hari ini kalian tidak usah
pergi dulu!” Tuan Ming
“Kenapa papa? Tapi kami ingin pergi ke
taman.” Yao Xue
“Jangan hari ini! Nanti malam kalian
berempat harus ikut dengan papa. Papa akan mempertemukan kalian dengan teman papa.”
Ucap Taun Ming dengan sedikit senyum di wajahnya
Terpaksa kami pun mengawal para putri
tersebut kembali ke kamar.
Malam
hari kami hanya berada di kamar karena Tuan Ming tidak menyertakan kami untuk
ikut kedalam pertemuannya. Ini menjadi kesempatan kami untuk mengatur rencana
selanjutnya. Tapi tiba-tiba suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi kami.
“Wuchun cepat buka pintunya! Ini kami!”
ucap seorang gadis dibalik pintu
Aku pun membuka pintunya. Mendadak
seorang gadis langsung memelukku sembari menangis di pelukanku. Tiga gadis
lainpun berlari memeluk pasangannya masing-masing. Aneh! Saat berangkat
putri-putri Tuan Ming terlihat baik-baik saja, mengapa saat pulang mereka
menangis seperti ini?
“Chun, cepat bawa aku pergi dari sini!
Aku tidak ingin berada disini lagi.” Rengek Yao Xue
“Apa maksudmu? Kalian ini kenapa?”
tanyaku khawatir
“Tenanglah! Sekarang ceritakan pada
kami pelan-pelan apa yang terjadi!” Yi Ru
“Ternyata papa tega menjual kami. Dia
ingin memberikan kami pada Mr.Tyler sebagai istri simpanannya. Kami tidak mau
menjadi simpanan orang asing itu.” Tao Hua
“Mr.Tyler? bukankah dia orang yang akan
membeli virus X dari Tuan Ming?” Yalun
“Benar. Ini pasti ada hubungannya
dengan musnahnya virus X itu. Tapi apa hubungannya dengan kalian?” Tanyaku
“Mr.Tyler bilang jika papa tidak segera
membuat virus X penggantinya dalam satu bulan maka kami berempat akan
diserahkan padanya untuk dijadikan istri.” Mei Lin
“Aku mengerti. Mr.Tyler telah membiayai
program pembuatan virus X papamu. Dan kalianlah sebagai jaminannya. Mr.Tyler
tau papa kalian tidak akan sanggup membuat virus X itu dalam waktu satu bulan.
Jadi dia membuat perjanjian ini dimana dia tidak akan dirugikan.” Yi Ru
“Aku tidak tau kenapa papa bisa setega
itu. Yang jelas sekarang cepat bawa kami pergi dari sini. Kumohon!” Tian Mi
Aku dan ketiga kawanku merundingkan
masalah ini. Kami pikir usaha menangkap Tuan Ming bisa dilakukan kapan saja.
Tapi untuk masalah gadis-gadis kami, kami rasa ini lebih penting,
“Baiklah. Ayo ikut kami.” Dadong
Kami berempat hanya membawa
perlengkapan senjata seperlunya dan segera membawa mereka keluar dari rumah
itu.
Penjagaan
yang lebih ketat dari biasanya membuat kami agak kesulitan untuk menyelinap
keluar. Kami pun membuat penyamaran juga untuk keempat gadis yang kami bawa
kabur. Diluar dugaan kami ternyata Chuan, tangan kanan Tuan Ming telah
mengetahui pencamaran kami. Akhirnya kami terpaksa melawan mereka untuk
meloloskan diri. Perkelahian kami benar-benar membuang tenaga kami. Yalun pun
segera melempar bom asap untuk mencegah mereka mengikuti kami. Dengan susah ppapa
akhirnya kami berhasil melarikan diri.
Kami
berlari kearah jalan raya dan mencari kendaraan untuk melarikan diri. Untungnya
ada sebuah truk yang mau memberi kami tumpangan. Truk tersebut membawa kami
sampai keluar kota. Setelah turun dari tumpangan, kmaipun mencari tempat
sembunyi.
“Dimana tempat sembunyi yang aman untuk
kita?” Dadong
“Apa kita perlu menghubungi Tuan Yen?”
tanyaku
“Sebaiknya jangan. Dia akan marah
dengan ide gila kita. Kita pergi ke tempat profesor Chen saja. Disana akan
aman.” Yi Ru
Kami pun segera menuju tempat profesor
Chen. Profesor Chen adalah orang yang sering membantu kami dalam menyelesaikan
tugas-tugas. Aku harap kali ini profesor mau membantu kami lagi. Tak ada satu
jam kami pun telah sampai di rumah profesor Chen.
“Profesor. Ini kami!” Dadong
“Kalian? Ada apa kalian kemari? Ayo
cepat masuk!” suruh profesor
“Kami butuh bantuan profesor! Tolong
ijinkan kami tinggal disini sementara waktu.” Ucapku segera
“Tunggu. Biar kutebak! Pasti kalian
sedang bersembunyi dari musuh kalian. O…aku tahu. Mereka mengejar kalian karena
kalian membawa bagian dari mereka. Benarkan?” tebak profesor sambil menunjuk
kearah gadis-gadis yang kami bawa
“Tebakan profesor benar. Mereka adalah
putri Tuan Ming, pimpinan mafia virus X.” Yalun
“Virus X? Bukankah kalian ditugaskan
untuk menghancurkan virus itu?” Profesor
“Aku sudah berhasil menghancurkannya
dengan membuat penawarnya.” Yalun
“Kau? Sudah menghancurkannya? Aku
bahkan belum menemukan penawarnya kau sudah menghancurkannya secepat itu. Ah Yalun,
kau memang muridku yang paling cerdas. Haha.” Profesor
“Baiklah, ku ijinkan kalian melakukan
apa saja dirumahku. Anggap saja sebagai hadiah karena kecerdasan Yalun.”
Lanjutnya
Kami
pun tinggal di tempat profesor sambil menyusun rencana kami yang sempat
berantakan karena rencana kabur mendadak. Namun baru dua hari pun kami harus
mengamankan diri lagi.
“Bagaimana jika sekarang kita
menghubungi Tuan Yen untuk mengirimkan beberapa senjata. Aku yakin Tuan Yen
akan mau membantu kita. Asal jangan sebut tentang masalah putri Tuan Ming.”
Usulku
“Aku setuju. Lagi pula tinggal
penangkapan Tuan Ming saja. Mereka pasti mau membantu kita.” Dadong
Kami berempat pun sepakat. Lalu Yi Ru
segera menghubungi Tuan Yen.
“Kalian istirahatlah dulu. Bekerja
seharian kalian pasti lelah. Ini kami buatkan the hangat untuk kalian.” Yao Xue
Yao Xue dan ketiga saudaranya
membawakan kami makanan dan minuman untuk kami, lalu duduk disamping kami.
“Yi Ru minumlah dulu!” bujuk Tao Hua
“Baiklah. Terima kasih, kau baik
sekali.” Jawab Yi Ru sambil meminum secangkir the buatan Tao Hua
“Eh, tunggu dulu! Apa yang ada di
telingamu?” Yi Ru
“Apa? Ini anting-antingku.” Tao Hua
“Bukan. Tunggu dulu!” kata Yi Ru sambil
melepas anting-anting Tao Hua dan memeriksanya bersama Yalun
“Sial! Ini GPS. Mereka memasang GPS
pada kalian.” Yalun
Dengan
segera aku, Dadong dan Yalun pun memeriksa anting-anting yang dikenakan
pasangan kami. Ternyata benar. Anting-anting mereka berempat telah sengaja
dipasang GPS. Aku dan yang lainpun langsung menghancurkan GPS tersebut.
“Ternyata mereka selama ini menyadap
pembicaraan kita. Sial.” Dadong
“Tunggu! Itu berarti mereka mengetahui
keberadaan kita?” kataku
Kami lalu menarik tangan pasangan kami
dan beranjak pergi dari rumah profesor. Namun sialnya musuh kami telah sampai
di depan rumah profesor. Kami segera berbelok arah melewati loteng.
“Ayo cepat!” Dadong
Dadong menuntun Tian Mi, sedangkan Yalun
menuntun Mei Lin dengan berada dibelakangnya.
“Yi Ru aku takut ketinggian!” Tao Hua
“Kemarilah! Aku akan menggendongmu.” Yi
Ru
Yi Ru lalu menggendong Tao Hua dan membawanya
menyebrangi jembatan kecil menuju atap bangunan lain.
Layaknya
saudara, takut akan ketinggian pun juga dirasakan Yao Xue. Ia terus melihat
kebawah dengan wajah tegang, bahkan sampai ia hendak berteriak. Aku segera
menutup mulutnya dengan tanganku agar tidak ketahuan mereka. Kemudian aku
membalik badannya menghadapku.
“Dengarkan aku! Jangan melihat kebawah!
Jika kau takut tatap saja mataku lalu ikuti langkah kaki ku. Aku akan
menuntunmu. Mengerti!” kataku
Dia hanya mengangguk sekali dan menatap
mataku dalam. Aku mulai berjalan mundur dengan diikuti Yao Xue yang terus
menatap mataku.
Sedikit
demi sedikit akhirnya kami berdua sudah setengah jalan sampai ketika terdengar
suara tembakan dan membuat para gadis berteriak, termasuk Yao Xue yang kemudian
berhenti berjalan dan menutup matanya. Tanpa pikir panjang aku segera
menggendongnya dan berlari secepat mungkin. Tapi sialnya mereka mengetahui
posisi kami dan segera mengejar kami.
“Chun, ayo cepat lari!” teriak Dadong
Kami berlari menuju hutan. Anak buah
Tuan Ming terus saja mengejar kami. Kami terus berlari dan berlari, sampai
akhirnya kami berhenti di bawah pohon besar di pinggir sungai.
“Dadong aku tidak sanggup berlari
lagi.” Keluh Tian Mi
“Apa mereka masih mengejar kita?” Dadong
“Sepertinya tidak.” Yi Ru
“Baiklah, kita istirahat dulu.” Dadong
Kami
lalu beristirahat dan minum air di sungai untuk memulihkan tenaga kami.
Sementara Yalun dan Yi Ru merakit senjata kami, aku duduk dibawah pohon
menemani Yao Xue yang terlihat masih ketakutan. Kemudian kusandarkan kepalanya
di pundakku. Sedangkan Dadong berada di pinggir sungai bersama Tian Mi.
“Apa kau menyesal ikut bersamaku? Aku
sudah katakan sebelumnya jika…” Dadong
“Sudah kukatakan aku tidak peduli.” Tian
Mi memotong
“Tidak peduli aku akan mati sekalipun
asalkan aku bersamamu.” Lanjutnya
“Tapi jika kau tidak memaksa ikut
denganku mungkin saat ini kau bisa bersantai dikamarmu yang aman bersama
saudara-saudaramu.” Dadong
“Itu artinya kau merelakanku menjadi
istri orang asing itu? Kau tidak menginginkan aku berada disampingmu? Apa kau
tidak mencintaiku…?” Tian Mi
“Aku hanya tidak ingin kau terluka, kenapa
kau tidak juga mengerti?” bentak Dadong
“Kalau begitu jangan tinggalkan aku!
Aku akan semakin terluka jika tidak bersamamu.” Teriak Tian Mi sambil menahan
tangis
Tian Mi terduduk di tanah, melipat
kedua tangannya dan menundukan kepalanya. Dadong lalu memeluknya.
Suasana pertengkaran mereka sempat
membuat keadaan hening sesaat.
Tiba-tiba
suara tembakan pun memecahkan keheningan kami. Para gadis pun berteriak kaget,
namun teriakan Tian Mi lah yang paling histeris ketika mengetahui lengan kanan Dadong
tertembak peluru karena ingin melindunginya. Aku, Yi Ru dan Yalun bergegas
mengambil senjata masing-masing dan menghampiri Dadong.
“Dadong kau tidak apa-apa?” tanyaku
“Aku baik-baik saja. Ada yang mengintai
kita.” Dadong
“Jie, pakai ini!” Mei Lin
Mei Lin memberikan sapu tangannya untuk
membalut lengan Dadong.
“Yalun, Yi Ru waspadalah!” kataku
“Hahaha….disini kalian rupanya.” Suara
seseorang di balik semak-semak
Ternyata
itu Tuan Ming dan beberapa anak buahnya. Mereka berhasil menemukan kami.
“Begitu bodohnya aku, bisa mempercayai
kalian. Seharusnya aku membereskan kalian dari awal. Tapi kalian terlalu pintar
rupanya.” Tuan Ming
“Aku tahu kalian punya banyak bakat.
Kenapa kalian tidak bergabung dengan kami saja. Kalian akan kaya raya dengan
cepat. Dan aku akan mengijinkan kalian menjadi menantuku. Bagaimana?” Tuan Ming
“Bagaimana jika kami memilih menjadi
aktor daripada bekerja dengan orang kotor seperti anda?” Jawab Yi Ru tenang
“Kau! Ahaha…bahkan dimedan perangpun
kau bisa membuatku tertawa. Hahaha…putriku, kemarilah! Kembalilah pada papa dan
papa janji kau boleh menikahi para aktor hebat ini…hahaha!” Tuan Ming
“Kami tidak punya papa kejam sepertimu!
Papa kami orang baik, kau bukan papa kami!” Yao Xue
“Lebih baik kami mati daripada harus
menjadi putri seorang penjahat seperti papa.” Tao Hua
“Lihat! Bagaimana hebatnya kau meracuni
putri-putriku. Sampai berani menentang papanya sendiri? Kalian cepat habisi
mereka!” Perintah Tuan Ming
Anak
buah Tuan Ming langsung menyerang kami, aku dan kawan-kawanku pun melawan
mereka dengan senjata seadanya. Celakanya sementara kami berkelahi Tuan Ming, Chuan
dan dua orang bawahannya memaksa putri-putrinya pergi. Tindakan Tuan Ming
semakin membuat kami kesal. Dengan cepat kami lumpuhkan lawan-lawan kami dan
segera mengejar Tuan Ming.
“Yao Xue…!”
“Wuchun…tolong aku!”
Yalun dan Yi Ru menghadang Tuan Ming
dari depan, sedangkan aku dan Dadong mengepung dari belakang.
“Lepaskan mereka!” Yi Ru
“Apa hak kalian menyuruhku melepaskan
putriku? Ha?” Tuan Ming
“Mereka tidak mau ikut dengan kalian.” Yalun
“Yalun…tolong aku!” Mei Lin
“Lama-lama kalian benar-benar membuatku
marah.” Tuan Ming
Kini
Tuan Ming dan Chuan yang akan kami hadapi. Meski begitu kami tidak bisa
meremehkan mereka, karena bela diri mereka benar-benar hebat. Aku dan Yi Ru
melawan Tuan Ming, sedangkan Dadong dan Yalun melawan Chuan. Kami hampir
kualahan melawan mereka berdua, sampai kami kehabisan tenaga.
“Jadi hanya itu kemampuan kalian? Para
agen rahasia muda yang penuh bakat. Begitu di andalkan negara untuk membasmi
mafia besar sepertiku? Hah…aku rasa mereka salah besar.” Ledek Tuan Ming
“Ayo tunjukan kemampuan kalian! Seperti
saat pertama kali kalian menginjakkan kaki dirumahku. Begitu percaya diri, dan
begitu meyakinkanku! Ayo cepat berdiri!” bentak Tuan Ming
Yi
Ru mengetahui kelemahan Chuan berada di pergelangan kaki kirinya. Yi Ru terus
menyerang kaki kiri Chuan dan berhasil membuat Chuan terjatuh, lalu Yalun
segera menembakinya dengan sisa peluru yang masih ada di senjatanya.
Sementara
itu melihat kami yang sudah kelelahan dan terbaring, Tuan Ming masih saja
melawan kami. Kaki kanannya menginjak lengan Dadong yang tertembak tadi.
“Aaarrrrggghhh…” Dadong
“Dadongoo…papa, lepaskan dia!” teriak Tian
Mi
Aku yang terbaring tengkurap berusaha
menahan kaki Tuan Ming untuk melepaskan lengan Dadong. Tapi justru kakinya
memukul wajahku dan menginjak dadaku.
“Hahahaa…bukankah kau senang, mati di
medan perang? Di depan putri-putriku? Jangan khawatir, putriku akan mengenang
kalian selamanya. Hahaha…” Tuan Ming
Tuan Ming mengambil pistol dari balik
jasnya dan berniat membidik kami. Tapi tiba-tiba Yi Ru menerkamnya hingga jatuh
dan menahan tubuhnya dengan kakinya. Yalun segera memasukkan bom micro kedalam
mulutnnya dan membungkamnya. Tuan Ming pun menelannya dan berusaha melepaskan
diri. Sampai beberapa detik tubuhnya berhenti begerak. Mulut, mata, hidung dan
telinganya mengeluarkan darah. Bom micro didalam tubuhnya ternyata sudah
meledak.
Aku
dan Dadong menolong Yao Xue dan yang lainnya dari anak buah Tuan Ming. Karena
tahu Tuannya sudah mati mereka segera melarikan diri. Aku dan yang lainnya
kembali ke kantor CIA. Aku tahu awalnya Tuan Yen pasti akan memarahi kami karena
rencana bodoh kami membawa kabur putri musuh kami dengan alasan kami mencintai
mereka.
“Ini pertama kalinya kalian melakukan
rencana gila tanpa memikirkan resikonya, bahkan keselamatan kalian sendiri
kalian abaikan karena alasan bodoh? Kalian tahu kalian ini seorang agen rahasia
yang sangat profesional. Tiba-tiba melakukan hal bodoh karena sesuatu yang
bernama cinta?” Tuan Yen
“Aku tahu ini kedengarannya tidak
profesional. Tapi Tuan harus tahu, terkadang sesuatu yang sempurna pun bisa
tidak berjalan sesuai rencana.” Yi Ru
“Kita tidak akan pernah tahu kapan
cinta akan datang kepada kita. Tidak peduli kita siap atau tidak.”lanjutku
“Tidak mengenal tempat, entah di medan
perang atau bukan.” Yalun
“Bahkan tidak mengenal dengan siapa,
entah dengan teman atau musuh.” Dadong
“Aaa…sudahlah. Kenapa kalian menjadi
puitis seperti ini? Baiklah, kalian ku maafkan. Tapi lain kali apapun rencana
bodoh kalian, kalian harus tetap memberitahu kami. Kalian mengerti?” Tuan Yen
“Mengerti!!!” jawab kami serempak
dengan posisi hormat pada Tuan Yen
Singkat
cerita, Tuan Yen menyetujui kami menikah dengan gadis pilihan kami asal kami
berjanji bisa tetap bersikap profesional pada pekerjaan kami. Untungnya
istri-istri kami memahami pekerjaan kami yang penuh resiko dan tetap mendukung
kami.
Itulah
tugas yang paling berkesan selama aku menjadi agen rahasia. Sesempurna apapun
kita menyusun rencana, cinta pasti akan tetap mampu bertahan sampai akhir
meskipun tahu bahaya yang akan kita hadapi. Cinta tak mengenal waktu, tempat,
bahkan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Dan aku percaya itu berlaku untuk
semua orang. Meskipun saat kalian tidak siap sekalipun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar