Minggu, 29 April 2012


~SECRET LOVE~
Cast:
*Wuchun as Wuchun
*Calvin Chen as Chen Yi Ru
*Jiro Wang as Dadong
*Aaron Yan as Yalun
*Donny Yen as Tuan Yen
*Simon Yam as Lu Yi Ming
*Mike He as Chuan

Sebuah tempat yang nampak sepi, atau lebih tepatnya nampak tak pernah dihuni. Bahkan suasanapun tak menunjukan sedikitpun kehidupan di tempat tersebut. Namun begitu, sudah menjadi tugas ku dan teamku untuk mengawasi tempat tersebut. Ku arahkan pistol ku kearah pintu yang terlihat begitu usang, karena aku yakin seseorang akan keluar dari pintu itu. Kulirik kawan disampingku yang sedang berbicara dengan team lain melalui alat komunikasi kecil yang terpasang ditelinganya.
Ia lalu menengok kearahku dan memberi kode padaku. Kami segera berlari kearah pintu tersebut dan mengambil posisi di samping pintu dan berhadapan dengan kawanku.
“kau siap?” kataku
“tentu..” jawab Dadong, kawanku.
Aku menghitung sampai 3 dan keluarlah dua orang laki-laki yang berniat kabur, namun kami berhasil menangkapnya.
“JC clear…masuk” kata Dadong memberi kode pada kawan-kawan lain bahwa kami berhasil.
Aku dan ketiga kawanku kemudian membawa dua laki-laki tersebut ke sebuah kantor.

Tentunya kalian ingin tau siapa aku? Dan apa yang aku lakukan tadi?
Namaku Wuchun. Aku dan ketiga kawanku, Yi Ru, Dadong, dan Yalun adalah seorang agen rahasia. Kami bekerja disebuah perusahaan bernama CIA (Central Intelegency Agen) dimana tempat para agen rahasia dilatih. Pekerjaan kami adalah membantu kepolisian dalam menangkap atau membongkar kegiatan para mafia-mafia kelas tinggi. Diantara anggota yang lainnya kami berempat adalah team yang paling berbakat menurut mereka. Karena itu kami selalu ditempatkan di pekerjaan yang paling berat. Tugas kami berempat pun saling melengkapi. Aku bertugas dalam melumpuhkan sasaran, Dadong ahli dalam menyamar dan mengintai, Yi Ru ahli menyusun rencana, sedangkan Yalun yang bertugas merakit senjata.

Sesampainya di kantor kepala Yen, kami disambut dengan senyum puas oleh Tuan Yen. Kami tau pasti ada maksud lain dibalik senyum itu.
“Kerja kalian bagus sekali…aku benar-benar bangga pada kalian. Tidak sia-sia aku menempatkan kalian di tugas sulit seperti itu.” Kata Tuan Yen.
“Sudahlah Tuan Yen. Tugas apa lagi yang ingin kau berikan pada kami. Cepatlah katakan!” Tebak Dadong.
“Aahaha...Tepat sekali tebakanmu. Baiklah, aku memang ingin memberikan tugas lagi padamu. Tapi.. aku agak ragu jika kalian mau menerima tugas ini.”
“Katakan saja! Kami akan melaksanankannya.” Kataku.
“Baiklah. Tugas kalian adalah menangkap Tuan Lu Yi Ming, buronan kami selama bertahun-tahun…”

Tuan Yen menghentikan perkataannya lalu menyalakan LCD dan menatap kami.
“Bukankah Tuan Lu Yi Ming adalah pencipta virus X strombreaker? Bukannya dia sudah ditangkap?” Tanya Yalun
“Benar. Tapi ternyata dia bukan orang sembarangan. Dia selalu berhasil kabur, dan orang-orang bawahannya sangat berbahaya. Kali ini dia berhasil menyempurnakan virus X ciptaannya. Dan dia berencana menciptakan virus tersebut dalam jumlah besar lalu menjualnya ke mafia-mafia di Jepang dan Eropa. Jika itu terjadi, maka virus X tersebut akan menyebar dan membunuh banyak nyawa.” Jelas Tuan Yen.

“Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat seluruh virus X tersebut?” Yalun
“Mungkin kurang dari satu tahun.” Tuan Yen
“Baiklah, kami mengerti. Tugas kami adalah menggagalkan pembuatan virus X itu dan memusnahkannya..benarkan?” selidik Yi Ru
“Aku belum selesai bicara. Tugas kalian mungkin akan lama, karena itu aku ragu jika kalian mau menerima tugas ini.” Tuan Yen
“Apa maksud Tuan? Tanyaku
“Tugas kalian… Tuan Ming memiliki empat orang putri. Tuan Ming sangat menyayangi ke empat putrinya. Sayangnya putrinya tidak tau kalau dia adalah seorang mafia.”Tuan Yen
“Lalu..?” sambungku
“Putri-putri Tuan Ming baru datang dari China, dan tentunya Tuan Ming akan mencarikan orang untuk menjaga mereka. Tugas kalian menyusup kesana dan harus menjadi orang kepercayaan Tuan Ming untuk menjaga putri-putrinya. Setelah itu kalian mulai menyelidiki diam-diam tentang virus X itu. Yalun pelajarilah virus itu, dan kalau kau bisa buatlah penawarnya. Jika tidak, musnahkanlah virus itu dan tangkap Tuan Ming.” Jelas Tuan Yen
“Baik, kami mengerti.” Yalun

Malam ini kami bersiap-siap untuk menjalankan rencana kami. Yalun sibuk menyiapkan peralatan untuk membantu misi kami. Aku berjalan lalu duduk disampingnya.
“Ini memang misi yang sulit, benarkan?” Yalun
“Bagiku tidak ada yang sulit. Jika kita menjalankan sesuai rencana, pasti akan berhasil.” Kataku
“Bagaimana jika tidak sesuai rencana?” sambung Yi Ru yang berjalan mendekati kami diikuti Dadong dibelakangnya
“Maksudmu?”
“Entahlah. Ini pertama kalinya misi kita melibatkan orang lain yang tidak tau apa-apa, dan kita harus membohongi mereka demi tujuan kita.” Terang Yi Ru
“Kita juga tidak dilatih untuk menjadi pengawal seorang gadis bukan?” Lanjut Dadong
“Sudahlah, usahakan saja sesuai rencana. Dan semuanya pasti akan beres.” Yalun

Matahari sudah bangun dari tidurnya. Mobil kami melaju dengan pasti. Selama perjalanan Tuan Yen menjelaskan rencana yang harus kami lakukan.
“Ingat! Berusahalah agak Tuan Ming benar-benar percaya pada kalian. Jangan lakukan sedikitpun kesalahan. Atau kalian akan habis oleh anak buah Tuan Ming.” Kata Tuan Yen
“Mengerti.” Balas Dadong

Akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Tuan Yen menurunkan kami dijalan agar tidak dicurigai. Lalu kami berjalan menuju rumah Tuan Ming. Rumah yang begitu besar dan tentu saja penjagaan yang begitu ketat.
“Tak ku sangka akan sesulit ini.” Aku ku
Kami mulai mendekati para penjaga di depan gerbang dan menyampaikan tujuan kami.
“Hei, siapa kalian?ada urusan apa kalian kemari?” tanya seorang penjaga
“Kami dengar Tuan kalian butuh orang untuk menjaga anaknya? Kami ingin menawarkan diri.” Kataku tegas
“Darimana kau dengar berita itu? Berita itu tidak benar. Tuan kami tidak memiliki anak. Cepat kalian pergi! Atau ku hajar kalian semua?”

Perkataan penjaga itu membuat kami terkejut, apa kami salah target?
“Tapi..bukankah ini rumah di alamat ini” terang Yi Ru memastikan dengan tenang agar tidak ketahuan
“itu benar..” kata seseorang dibalik gerbang
Tiba-tiba gerbang besar itu terbuka dan keluarlah Tuan Ming diikuti para pengawalnya.
Penampilannya tak seseram yang kami bayangkan, tapi sorot matanya bagiku terlihat begitu licik.
“anak muda..katakan darimana kau dapat informasi ini?” katanya lagi
“Tuan Yu Zhen yang memberitahu kami.” Sahut Yalun
“Oo…jadi kalian keponakan Yu Zhen itu. Cepat sekali dia mengirim kalian. Baiklah ayo masuk.”

Untung kami sempat membereskan masalah Tuan Yu Zhen dan menggantikan posisi keponakannya. Itu adalah bagian rencana kami.
Kami lalu dibawa ke sebuah ruang yang cukup besar. Disebelah kanan ruang itu terdapat meja bundar dengan satu kursi besar dan 5 kursi sedang. Tuan Ming duduk dikursi besar dan menyuruh kami duduk di kursi sedang. Seorang pelayan wanita datang membawa minuman.
Tuan Ming segera meminum minumannya, lalu menyuruh kami untuk minum.
Kami tidak segera meminum minuman tersebut karena kami tahu itu adalah minuman beracun.
Kini kami diantara dua pilihan. Jika kami minum kami bisa keracunan, tapi jika tidak apa kami akan terbongkar?
“Kami tidak bisa minum. Ini teh beracun.” Kataku tegas
Tuan Ming sedikit terkejut lalu kemudian tertawa.
“Jadi pengetahuan kalian luas juga. Benar yang dikatakan Yu Zhen, kalian memang pandai. Hahaha” katanya sambil tertawa.
“Aku tidak akan membiarkan putriku celaka karena penjaganya mati duluan meminum teh ini, benarkan? Jadi aku harus mengetes kalian terlebih dulu.” Lanjutnya.

Untunglah dia hanya mengetes kami. Setidaknya penyamaran kami tidak terbongkar secepat ini.
“Baiklah. Sekarang beri tahu siapa nama kalian!” Tuan Ming
“Aku Wuchun. Ini Yalun, Yi Ru, dan dia Dadong.”
“Jadi, kenapa kalian tertarik dengan pekerjaan ini. Aku rasa kalian lebih cocok dengan pekerjaan lain. Dengan modal ketampanan kalian mungkin kalian bisa menjadi aktor hebat.” Goda Tuan Ming
“Sayangnya tidak ada sutradara yang menginginkan kami.” Jawab Yi Ru sembarang
“Ahahaa…aku suka anak muda seperti kalian. Selalu membuatku tertawa.” Ujarnya lagi-lagi sambil tertawa, kali ini diikuti tawa para pengawalnya
“Sebenarnya kami tidak suka pekerjaan yang biasa, kami lebih suka pekerjaan yang menantang. Paman Yu Zhen bilang Tuan bisa membantu kami.”Sambung Dadong
“Oo..baiklah. Kalau begitu pekerjaan pertama kalian…kalahkan anak buahku dalam keahliannya menembak. Bagaimana?” tantang Tuan Ming
“Baiklah.” Jawabku menyetujui

Tuan Ming membawa kami ke halaman belakang. Aku rasa tempat ini dijadikan arena latihan para pengawalnya. Disana ada dua orang yang sedang berlatih menembak. Kulirik Yalun yang agak sedikit kebingungan. Mungkin karena dia jarang menggunakan senjatanya dan merasa kemampuan membidiknya berkurang.
Kudekati dia dan membisikkan sesuatu.
“Fokuslah pada sasaranmu. Jangan membuat tanganmu tegang dan jangan terburu-buru.”
Yalun lalu menganggukkan kepalanya dan mengatur nafasnya.
Taun Ming mulai menyuruh kedua orangnya untuk menunjukkan keahliannya. Kedua orang itu menembak ke arah boneka diatas mesin berjalan. Pelurunya tepat mengenai sasaran, hanya saja agak meleset dari target tanda yaitu jantung.
Kini giliran kami. Aku membidik terlebih dulu, kemudian Dadong, lalu Yi Ru, dan terakhir Yalun.
Yalun mengambil waktu agak lama untuk mengunci sasarnnya. Tapi akhirnya dia berhasil menembakkan pelurunya.

            Tuan Ming terkejut melihat kebolehan kami. Peluru kami berempat tapat mengenai sasaran tanpa meleset. Dia bertepuk tangan untuk kami.
“Hebat… bahkan kalian mengalahkan orang terbaikku.” Pujinya
“Sekarang aku ingin kalian melakukan pekerjaan lagi.” Sambung Tuan Ming
Ternyata dia benar-benar tidak sembarangan dalam memilih orang. Tuan Ming terus menguji kami dengan berbagai test seperti terus menyuguhkan makanan dan minuman beracun, merakit senapan, menjinakkan bom, beradu pedang, dan yang terakhir…
“Kalahkan mereka dalam waktu 5 menit! Dengan tangan kosong!” perintahnya
Ini lebih menyusahkan dari latihan yang kami lakukan sehari-hari. Ditambah mengalahkan orang-orang bertubuh besar ini dengan tangan kosong dalam waktu lima menit?
           
Kami terpaksa melakukan apa yang Tuan Ming perintahkan demi mendapat kepercayaannya. Awalnya kami berpura-pura kalah untuk mencari tahu kelemahannya, setelah kami tahu akhirnya dengan susah ppapa kami bisa mengalahkan mereka. Dan sepertinya Tuan Ming benar-benar percaya pada kami.
“Baiklah. Kalian boleh menjadi pengawal putri-putriku. Chuan! Tunjukkan kamar mereka!” perintah Tuan Ming kemudian pergi berlalu.

            Kami mengikuti Chuan yang sedari tadi bertingkah memperhatikan kami. Sepertinya dia mencurigai kami.
“Ini kamar kalian! Ada dua ranjang, cukup untuk kalian berempat. Dan ingat nanti malam jam 7 kalian harus sudah siap. Kalian harus ikut menyambut kedatangan putri Tuan Besar.” Kata Chuan sebelum pergi keluar kamar.

“Aku rasa ada sedikit yang aneh pada Chuan. Sejak awal dia selalu memperhatikan kita.” Ucapku pada kawan-kawanku
“Mungkin kita harus berhati-hati padanya. Kelihatannya dia sedikit berbahaya.” Dadong
“Tentu saja. Dia adalah tangan kanan Tuan Ming. Jangan melakukan hal yang mencurigakan di dekatnya. Karena Tuan Ming sangat percaya padanya.” Yalun
“Aku mengerti.” Balas Yi Ru

            Jarum jam sudah menunjukkan pukul 18.54. Itu artinya sebertar lagi putri Tuan Ming akan tiba. Kami berempat sudah hampir siap sebelum seseorang mengetuk pintu kamar kami.
“Hei, apa kalian sudah siap. Tuan Besar sudah menunggu kalian didepan.” Kata seseorang di balik pintu
“kami hampir selesai. Kami akan segera kesana.” Jawab Yi Ru
“ayo!” ajak ku pada ketiga kawan ku yang terlihat sudah rapi dengan pakaiannya

            Diruang utama Tuan Besar sudah menunggu di kursinya. Tuan Ming terlihat tidak sabar menunggu putrinya datang.
“Ini sudah lewat 5 menit, seharusnya mereka sudah datang.” Keluh Tuan Ming
Kemudian pintu utama terbuka dan masuklah empat gadis cantik sambil berlari kecil menuju Tuan Ming.
“papa…kami datang.” Kata salah seorang dari mereka
“ohoho…putri kesayanganku. Kenapa kalian terlambat. Papa khawatir sekali pada kalian.” Tuan Ming
“papa, kami hanya terlambat 5 menit buka 5 jam. Papa terlalu khawatir.” Jawab seorang gadis lagi
“Ya sudahlah. Ayo kesini! Duduklah!” Tuan Ming
“Papa sudah mendaftarkan kalian ke universitas yang baru. Mulai besok kalian sudah bisa masuk kuliah.” Sambungnya
“Benarkah papa? Terima kasih papa!” kata seorang gadis sambil memeluk papanya
“Oh ya, papa juga sudah menyiapkan orang-orang yang papa percayai untuk menjaga kalian. Kemanapun kalian pergi mereka akan ikut bersama kalian.” Ucap sang papa
“papa… kami ini bukan anak kecil. Kami bisa menjaga diri kami papa.” Rengek salah seorang putrinya
“Aa sudahlah. Kalian ini putri papa, mana mungkin papa membiarkan kalian pergi sendirian.”
“Hei kalian, kemarilah!” panggil Tuan Ming kepada kami

            Kami pun mendekat. Tuan Ming lalu memperkenalkan kami.
“Nah, sayang. Mereka yang akan menjaga kalian. Ini Dadong, Yi Ru, Yalun dan Wuchun.”
Kami menudukkan kepala sebagai tanda hormat. Kulihat para gadis itu saling berbisik dan menatap kami
“Kenalkan, ini putri-putriku. Ini Lu Tian Mi, Mei Lin, Tao Hua, dan Yao Xue. Dan tugas kalian, Dadong kupercayakan Tian Mi padamu. Yalun, kau jaga Mei Lin. Yi Ru, jaga Tao Hua. Dan Wuchun, kau jaga Yao Xue.” Tuan Ming
“Baik Tuan Besar.” Jawab kami serempak
“Bagus. Nah, sekarang untuk menyambut kedatangan putri-putriku malam ini kita berpesta sampai puas. Ayo nikmati pestanya!” Tuan Ming
            Kamipun hanya menghindari keramaian dengan bersandar di tepi tembok dan membawa segelas minuman. Ini memberi sedikit kesempatan untuk kami bekerja.
“Sudah dapatkan sesuatu?” tanyaku
“Belum. Aku masih mencari dimana mereka membuat virus X itu.” Jawab Yalun
“Hei, coba lihat orang-orang itu. Bukankah dia Mr. Tyler. Mafia perdagangan senjata api terbesar di Amerika.” Kata Yi Ru memastikan
“Kau benar. Sepertinya Tuan Ming mengundang rekan-rekan bisnisnya di acara ini. Ini kesempatan bagus.” Yalun
“Jangan lakukan terburu-buru! Pelan-pelan saja! Agar tidak membuat mereka curiga.” Potongku
“Baiklah, aku tahu.” Yalun
“Seandainya mereka tahu jika papanya mengundang para mafia terbesar di dunia untuk menyambut kedatangan mereka. Betapa kecewanya mereka.” Dadong
“Mereka tahu atau tidak itu bukan termasuk tugas kita. Dan mulai sekarang jangan membicarakan pekerjaan kita sembarangan, karena ada yang mengawasi kita.” Kata Yi Ru
“Jangan menengok! Bersikap saja sewajarnya. Nikmati pestanya dan tetap waspada.” Larang Yi Ru pada kami yang ingin tahu siapa yang mengawasi kami

            Kuperhatikan sekitar, tak kulihat satupun dari putri-putri Tuan Ming di pesta itu. Kemudian kulihat ke arah samping ternyata mereka ada di pinggir kolam renang sedang asyik duduk dan berbincang.
“Saatnya bekerja!” kataku
Yalun dan yang lain melirik ku sedikit heran
“Lihat mereka!” lanjutku
Mereka mengerti maksud ku dan berjalan di belakangku ke arah tepi kolam renang.
“Maaf nona. Bukankah ini pesta untuk nona? Kenapa nona justru berada di luar?” ungkap Dadong
“Itu bukan urusan kalian. Tugas kalian hanyalah menjaga kami saat pergi, bukan mencampuri urusan pribadi kami.” Ucap Yao Xue
“Benar. Lagi pula kenapa kalian ada disini? Ini bukan waktu kalian untuk menjaga kami.” Ketus Tian Mi
“Nona salah. Tugas kami adalah menjaga nona kapan saja dan dimana saja. Jadi meskipun dirumah kami harus tetap menjaga nona.” Jelas ku
Mereka berhenti berkomentar lalu saling berbisik sebelum kemudian memberi perintah pada kami.
“Baiklah jika itu mau kalian. Karena tugas kalian melayani kami, jadi ambikan makanan untuk kami sekarang!” Tian Mi
Perintah itu sedikit membuat kami kesal, terutama Dadong yang memasang alis agak naik.
“Maaf nona, tugas kami melingdungi nona dari ancaman bahaya. Bukan menjadi pesuruh nona.” Dadong
“Jadi kalian tidak mau melakukan perintah kami? Baik, akan ku katakan pada papa agar mencari pengganti kalian yang lebih baik.” Lanjut Tian Mi
Tian Mi hendak berdiri untuk menghampiri papanya, tapi segera ku tahan. Aku tidak mau rencana kami gagal hanya karena kesalahan kecil.
“Ee..baik. Kami akan mengambilkan makanan untuk nona.” Potongku
Aku mengajak kawan-kawanku untuk mengambil makanan. Tak lama kemudian kami kembali dengan beberapa piring makanan di tangan kami.
“Kerja bagus. Mulai sekarang kalian bukan hanya menjaga kami, tapi kalian harus mau melakukan apa yang kami perintahkan. Mengerti!” Tao Hua

Bukankah ini ironis? Kami adalah agen rahasia, tapi sekarang kami di perlakukan bagai pesuruh oleh putri musuh kami. Mungkin ini imbalan karena kami harus telah memanfaatkan mereka untuk menjebak papanya. Tapi sudahlah, ini demi tugas membantu negara. Kami harus bisa mentuntaskannya.

Hari pertama kami bekerja pun dimulai. Kami harus mengantar putri-putri Tuan Ming ke sekolah. Aku dan Dadong sedang memanaskan mobil, sedangkan Yalun dan Yi Ru menjemput para putri Tuan Ming. Selang beberapa menit mereka pun datang. Betapa terkejutnya aku dan Dadong ketika melihat Yalun dan Yi Ru membawakan barang bawaan yang begitu banyak.
“Hei, mereka ingin ke sekolah atau pindah rumah? Barang-barang mereka banyak sekali.” Bisik Dadong padaku
“Nona, bukankah nona akan ke sekolah?” tanyaku
“Benar. Kenapa?” Mei Lin
“Tapi kenapa barang-barang nona banyak sekali?” Dadong
“Jangan cerewet. Cepat buka bagasinya dan segera jalankan mobilnya!” suruh Tian Mi yang sudah duduk di kursi belakang mobil
Aku dan Dadong pun membantu Yalun dan Yi Ru mememasukan barang-barang di bagasi. Mobil yang aku dan Yi Ru bawa berpenumpang Yao Xue dan Tao Hua, sedangkan mobil yang dia kemudi Dadong dan Yalun berpenumpang Tian Mi dan Mei Lin. Kami segera melajukan mobil kami menuju sebuah sekolah.

            Ketika kami sampai di sekolah kami harus tetap mengawal mereka sampai kelas. Awalnya mereka merasa risih karena kami selalu mengikuti mereka. Tapi ketika berjalan di halaman sekolah mereka bersikap beda.
“Wah, tampan sekali mereka! Apa meeka murid baru juga?” ucap seorang murid
“Mereka siapa? Tampan sekali…mereka sudah punya kekasih belum ya?” ucap murid lainnya
Setelah mendengar percakapan beberapa murid gadis tersebut entah mengapa Yao Xue dan saudara lainnya serempak menggandeng lengan kami. Kami berempat agak kaget dan canggung karena kami belum pernah sedekat ini dengan seorang gadis. Para putri itu membuat seolah kami berempat bukanlah pengawal mereka.

            Jam pulang sekolah pun berlalu. Kami menunggu nona kami di dalam mobil. Tapi tak kunjung juga keluar.
“Hei, kenapa mereka belum juga keluar? Jangan-jangan terajdi sesuatu dengan mereka?” Yi Ru
“Aku akan menghubungi mereka dulu.” Yalun
“Nona…apa nona baik-baik saja? Kami sudah menunggu nona di mobil…apa? Tapi nona…” Yalun keheranan dengan percakapannya sambil melihat ponselnya yang pembicaraanya baru saja diputus
“Apa kata gadis manja itu?” tanyaku
“Mereka sedang makan siang. Mereka menyuruh kita untuk menghampiri mereka sekarang.” Yalun
“Hahh…mereka bisa membuang waktu kita. Dasar gadis manja.” Dadong
“Sudahlah turuti saja apa mau mereka dulu.” Yi Ru
Kami pun pergi menghampiri mereka yang sedang makan siang di sebuah kanti.
“Hei Chun, kami disini. Cepat kesini!” teriak seorang gadis padaku yang ternyata adalah Yao Xue

Kami menghampiri mereka yang sedang memandangi makanan yang ada di depan mereka.
“Nona, kenapa tidak makan siang dirumah saja?” Tanyaku
“Kami tidak suka makanan dirumah. Ini! Ayo cepat makan!” Yao Xue
“Apa?” tanyaku lagi
“Kau tidak dengar kataku? Ayo cepat makan! Kalian kan harus menjaga kami. Jadi kalian harus mencoba makanan ini untuk mengetahui apa dimakanan ini ada racunnya atau tidak.” Jelas Yao Xue
Lagi-lagi pekerjaan yang membuang waktu kami. Jika saja mereka mau makan dirumah tentunya kami tidak perlu mencicipi setiap makanan yang mereka makan. Tapi apa boleh buat, kami hanya bisa duduk disamping mereka dan mencicipi setiap makanan yang ada.

            Kini saatnya kami mengantar mereka pulang. Di mobil yang ku kendarai melaju dengan kecepatan 80km/jam. Dari kejauhan agak samar kulihat ada seekor kucing cacat yang menyebrang jalan. Tanpa pikir panjang aku segera menginjak rem mobil yang hampir menabrak kucing tersebut.
“Ahh…wuchun. Kenapa kau rem mendadak mobilnya. Kau gila ya? Lihat ini minumanku tumpah dan bajuku basah seperti ini.” Teriak Tao Hua yang hendak minum tapi minumannya tumpah ketika aku rem mendadak
“Maaf nona, didepan ada seekor kucing cacat yang sedang menyebrang jalan.” Jawabku
“Aku tidak peduli siapa yang menyebrang jalan. Sekarang bajuku basah seperti ini. Aku tidak mau tahu, kalian harus carikan baju ganti untukku. Aku tidak mau bertemu orang lain dengan baju basah seperti ini.” Rengek Tau Hua
Kami akhirnya berhenti di sebuah distro untuk mencarikan baju untuk Tao Hua. Aku menyuruh Yi Ru tetap di mobil untuk menjaga mereka sementara aku mancari baju ganti.
“Cece, biar ku bantu.” Yao Xue
“Dia keterlaluan sekali. Ini kan model terbaru. Baru seklai kupakai sudah tersiram jus. Hah menyebalkan.” Tao Hua
Yao Xue teringat sesuatu dan berhenti membantu Tao Hua membersihkan bajunya. Kamudian ia memanggil Yi Ru yang berada di luar mobil.
“Yi Ru, bisa kau bantu cece membersihkan bajunya. Aku ingin menyusul Wuchun sebentar.” Yao Xue
“Apa? E..tapi nona...” Yi Ru
“Jangan cerewet, cepat masuk.” Perintah Yao Xue yang menarik Yi Ru untuk membantu Tao Hue
“Hei, meimei…kau mau kemana. Tunggu mei…!” teriak Tao Hua yang tak dihiraukan Yao Xue
Yi Ru membantu Tao Hua membersihkan baju dan lehernya yang lengket  terkena jus.
“Tidak perlu. Aku bisa sendiri.” Tao Hua memaksa membersihkan bajunya sendiri. Tapi Yi Ru yang melihat Tao Hua kesulitan membersihkan bajunya ia tetap memaksa ingin membatu Tao Hua. Akhirnya Tao Hua membiarkan Yi Ru membantunya.

            Sementara itu aku kebingungan memilihkan baju ganti untuk Tao Hua. Beberapa helai dress ada ditangan ku, tapi aku bingung menentukan satu diantaranya. Tiba-tiba saja seorang gadis menyodorkan sebuah dress berwarna putih padaku.
“Cece suka model baju seperti ini.” Yao Xue
“Nona, kenapa nona kesini? Nona sendirian?” tanyaku
“Kau pasti bingung memilih model baju untuk cece. Jadi aku kesini untuk membantumu.” Jawabnya
Aku pun mengambil baju tersebut dan segera membayarnya. Kami berdua lalu kembali ke mobil.
“Nona ini baju gantinya.” Kataku sambil menyodorkan baju pilihan Yao Xue tadi
Tao Hua segera mengambilnya dan menutup seluruh pintu mobil. Aku, Yi Ru, dan Yao Xue menunggunya di luar. Selesai Tao Hua mengganti bajunya kami pun segera pulang.

            Sedangkan di mobil yang dikemudi Dadong baru saja sampai d halaman rumah. Ketika Dadong dan Yalun melihat ke kursi belakang, mereka melihat Tian Mi dan Mei Lin sudah tertidur pulas.
“Mereka sudah tidur. Apa kita bangunkan saja mereka?” Dadong
“Jangan. Mereka terlihat sangat lelah. Kasihan jika dibangunkan.” Yalun
“Lalu bagaimana? Apa kita harus menggendong mereka sampai kekamar seperti cerita di film? Kita tidak mungkin melakukan itu. Jika Tuan Ming tahu kita berbuat tidak sopan pada putrinya kita bisa dipecat.” Dadong
Tiba-tiba Tuan Ming mengetuk kaca mobil Yalun. Yalun pun membukanya.
“Kenapa kalian masih dimobil. Mana putriku?” tanya Tuan Ming
“E…mereka tertidur Tuan. Kami tidak berani membangunkannya.” Yalun
“Oh, putriku yang cantik. Ternyata mereka terlalu lelah dihari pertama. Sudahlah gendong saja mereka sampai kekamar. Kasihan jika dibangunkan.” Perintah Tuan Ming
Aneh. Tuan Ming ternyata begitu sayang pada putrinya. Dadong dan Yalun pun menggendong Tian Mi dan Mei Lin sampai kekamar.

Sejak saat itu kami selalu berada disamping putri-putri Tuan Ming untuk menjaga mereka sambil melaksanakan tugas kami yang sebenarnya. Namun terkadang para putri Tuan Ming membuat tugas kami sedikit terhambat. Mereka selalu bersikap manja pada kami. Bahkan melakukan hal-hal aneh yang kadang membuat kami kesal. Seperti saat malam hari Tian Mi mengetuk pintu kamar kami dan mengaku malihat hantu. Tapi saat Dadong periksa ternyata tidak ada dan Tian Mi tetap memaksa Dadong untuk menjaga pintu kamarnya sampai mereka tidur.
“Dadong cepat buka pintunya.. dikamarku ada hantu. Cepat buka, aku takut!” Tian Mi
“Dimana nona?” Dadong
Dadong mengantar Tian Mi kekamarnya untuk mencari hantu tersebut.
“Dimana nona? Aku tidak melihatnya. Mungkin nona salah lihat.” Dadong
“Tapi aku takut. Kau harus tetap berjaga didepan pintuku sampai aku tertidur. Kau tidak boleh meninggalkanku sendiri. Aku takut hantu itu kembali lagi.” Tian Mi
Dadong pun terpaksa berjaga didepan pintu Tian Mi sampai ia tertidur.

Atau saat malam hari Tao Hua meminta Yi Ru untuk menemaninya mengambil minum dibawah.
“Yi Ru…buka pintunya.” Tao Hua
“Ada apa nona? Malam-malam seperti ini membangunkanku.” Yi Ru
“Temani aku mengambil minum dibawah. Aku haus sekali, tapi aku takut turun sendirian. Ayo temani aku.” Tao Hua
Yi Ru akhirnya mengantarnya ke dapur untuk mengambil minum.
Dan karena terlalu kesal akhirnya sebelum tidur Yi Ru selalu menyiapkan minuman di meja Tao Hua agar tidak mengganggu tidurnya.

Atau ketika Yao Xue selalu menelphoneku setiap malam untuk mengajaknya bicara sampai tertidur.
“Nona…ada apa menelphone? Kenapa tidak mengetuk pintuku saja. Kita kan berada dalam satu rumah.”
“Aku tidak bisa tidur. Ajak aku ngobrol sampai aku tertidur ya!...kau sedang apa?” Yao Xue
“Aku sedang akan menggosok gigi.” Jawabku
“Kalau kau menggosok gigi. Bagian mana yang kau gosok dulu? Kanan atao kiri?” Yao Xue
“Kanan.” Jawabku lagi
“Emm…atas, bawah atau samping?” tanyanya lagi
Begitulah seterusnya sampai dia tertidur. Jika tidak dia akan memanggil namaku keras di telephone.

Dan juga saat Mei Lin selalu mengirim beberapa pesan singkat pada Yalun untuk mengajaknya saling mengirim pesan sampai dia tertidur.
“Yalun,, kau belum tidurkan? Temani aku sampai aku tidur ya. Mau kan J!” Mei Lin
“Jika ku jawab tidak maupun nona akan tetap memintaku untuk menemani nona bukan? Lagipula ini juga tugasku.” Balas Yalun pada pesan singkatnya
“Kau sedang apa?” Mei Lin
“Aku sedang membaca beberapa buku sebelum tidur.” Yalun
“Wah kau rajin sekali.” Mei Lin
“Terima kasih nona.” Yalun
“Kau tidak menanyakanku sedang apa? Ayo cepat tanyakan itu padaku!” Mei Lin
“Nona sedang apa?” Yalun
Mereka saling berbalas pesan singkat yang kadang sesuatu yang mereka bahas sudah pernah mereka bahas sebelumnya.

Kebiasaan itu kami lakukan cukup lama, tepatnya hampir empat bulan lamanya. Mereka terus saja bersikap manja pada kami. Sampai akhirnya kami tahu mengapa mereka bersikap seperti itu.
“Wuchun, sudah ku bilang jangan panggil aku nona. Panggil saja aku Yao Xue.”
“Maaf nona, tapi aku tidak bisa. Itu sama saja merendahkan papa nona.” Jawab ku
“Kalau kau tidak mau aku akan marah padamu.” Yao Xue

            Ternyata rencana awal kami tidak berjalan sesuai rencana. Hubungan kami dan putri Tuan Ming semakin hari semakin dekat. Dan tanpa kami sadari ternyata kami telah saling jatuh cinta. Tapi aku dan kawan-kawanku berusaha menahan perasaan kami agar tidak merusak rencana kami.
“Aku ragu jika aku bisa menyelesaikan tugas ini.” Dadong
“Apa maksud mu? Kita sudah setengah jalan.” Yi Ru
“Kau benar. Kita sudah mengetahui tempat pembuatan virus X itu, aku juga sudah tahu cara membuat penawarnya. Kita tinggal menghancurkannya dan menangkap Tuan Ming. Kau sudah mau menyerah?” Yalun
“Tapi aku merasa bersalah sudah memanfaatkan mereka. Mereka tidak tahu apa-apa. Jika mereka tahu papanya tiba-tiba ditangkap karena melakukan kejahatan, dan orang yang menangkapnya adalah kita. Sudah pasti Tian Mi akan membenci ku seumur hidupnya. Dan apa kalian tidak memikirkan bagaimana nasib mereka selanjutnya? Aku tahu kalian juga menyukai putri Tuan Ming kan? Apa kalian tidak peduli pada masa depan mereka?” jelas Dadong menerangkan alasannya

            Sejenak kami semua diam. Apa yang dikatakan Dadong ada benarnya juga. Sebenarnya aku juga tidak mau menyakiti Yao Xue. Tapi bagaimana dengan pekerjaan kami? Tiba-tiba pintu kamar kami terbuka. Yao Xue dan ketiga saudaranya masuk. Kedatangan mereka sangat membuat kami terkejut.
“Apa maksud kalian? Papa seorang penjahat?” Suara Mei Lin mengagetkan kami
“A..apa maksudmu? Aku tidak mengerti.” Yi Ru
“Sudahlah, jangan bohongi kami lagi. Kami dengar semuanya. Kalian bilang papa ku seorang penjahat?” Mei Lin
“Mei Lin dengarkan penjelasanku dulu. Mungkin kau salah dengar. Kami tidak mengatakan papa mu penjahat. Kami…” belum sempat Yalun menyelesaikan kata-katanya Yao Xue sudah memotong
“Berhentilah membohongi kami! Kami bukan anak kecil yang bisa terus kalian manfaatkan!” Yao Xue
“Maafkan kami!” ucapku lirih
“Jadi katakan! Siapa kalian sebenarnya? Kenapa kalian menuduh papa ku seorang penjahat? Cepat katakan apa yang sebenarnya terjadi!” desak Tian Mi

            Akhirnya kami terpaksa mengatakan yang sebenarnya. Kami tidak tega terus membohongi siapa papa mereka sebenarnya dan apa yang akan papa mereka lakukan dengan sebuah virus berbahaya.
“Kami adalah agen rahasia yang ditugaskan menangkap papamu. Sebenarnya papamu bukan seorang pengusaha. Dia adalah seorang mafia yang paling dicari seluruh kepolisian.” Dadong
“Mafia katamu? Lalu virus apa yang kalian maksud?” kata Tian Mi dengan nada dingin
“Papa kalian menciptakan virus X, virus berbahaya yang bisa menyerang organ-organ dalam tubuh dan membunuh dalam waktu singkat. Papamu berencana memperbanyak virus X itu lalu menjualnya pada rekan bisnisnya di Eropa untuk membuat teror dan menyebarkannya pada warga sipil. Jika itu terjadi mungkin milyaran orang sipil akan mati dalam waktu singkat.” Terang Yalun
“Apa katamu? Tidak mungkin! Papaku bukan orang sekejam itu.” Yao Xue
“Kalian pasti bohong pada kami, benarkan? Katakan jika ini semua bohong!” Tao Hua
“Maafkan kami. Ini kenyataannya.” Yi Ru
“Dan sekarang kalian sudah hampir berhasil mendapatkan apa yang kalian mau. Tapi kami terlanjur mengetahui semuanya. Jadi apa yang akan kalian lakukan pada kami? Membunuh kami?” kali ini Tian Mi berkata dengan nada marah
“Membunuh kalianpun tidak akan membuat kami lolos dari tempat ini.” Kataku
“Kau tahu apa yang ku sesalkan? Kenapa kami harus tahu semuanya dari kalian.” Tian Mi
Keempat bersaudara itu kemudian pergi dengan wajah dan hati kecewa.

            Selesai sudah semua sekarang. Semua rencana kami gagal hanya karena kami tidak bisa menahan perasaan kami. Sekarang apa? Mungkin para putri itu akan membocorkan siapa kami sebenarnya pada Tuan Ming. Apa yang harus kami lakukan sekarang? Apa kami harus menhentikan semua rencana kami?
“Siall.. kenapa mereka harus tahu semuanya.” Dadong
“Bodoh kau! Kenapa kau beritahu mereka siapa kita sebenarnya? Mereka pasti akan mengadukan kita.” Yi Ru
“Mana kutahu akan seperti ini? Aku tidak tahan dengan desakan mereka. Tian Mi membuat ku tidak bisa berpikir jernih.” Dadong
“Kalian berdua hentikan! Ini bukan waktunya berdebat. Tuan Ming mungkin sebentar lagi akan menyuruh anak buahnya untuk menangkap kita. Sebaiknya kita bersiap-siap pergi secepatnya!” kataku
“Kau benar. Tapi bagaimana cara kita kelaur dari sini. Penjagaan sangat ketat.” Yalun
“Jika terpaksa kita lawan saja mereka.” Kataku lagi

            Belum selesai kami membereskan barang-barang kami. Pintu kamar kami sudah di ketuk lagi.
“Jangan-jangan mereka ingin mengepung kita” curiga Yi Ru pelan
“Hei, kalian sedang apa? Apa kalian tidak dengar Tuan Besar memanggil kalian. Beliau meminta kalian mengikuti putrinya sekarang! Cepat keluar!” seru seorang penjaga dibalik pintu
“Apa ini jebakan? Atau mereka belum memberitahu Tuan Ming?” Dadong
“Mungkin saja ini jebakan.” Yalun
Kami kemudian mengambil senjata api dan berjaga di dekat pintu. Kuintip melalui lubang kunci pintu, sepertinya hanya ada satu orang. Aku membuka pintu perlahan dan ternyata benar, hanya ada satu orang dibalik pintu. Kami berempat menyembunyikan senjata kami secepatnya agar tidak ketahuan.
“Kalian ini tidak punya telinga ya? Tuan Besar sangat khawatir nona pergi sendirian, jadi beliau menahannya dan menyuruh menunggu kalian tapi kalian tidak juga keluar.” Kata orang tersebut
“Eh, maafkan kami. Kami tadi tidak mendengar tandanya menyala.” Jawab ku
“Ah sudahlah, cepat keluar. Jika tidak Tuan Besar akan marah.”
Entah jebakan atau bukan, tapi kami sudah bersiap-siap membawa beberapa senjata untuk berjaga-jaga.

            Di halaman depan kulihat Tuan Ming dan putrinya sedang berdebat. Yao Xue dan saudaranya terlihat sangat marah pada papanya. Apa yang terjadi sebenarnya? Apa mereka sudah membocorkan rahasia kami? Ku perhatikan sekelilingku. Anak buah Tuan Ming berjaga seperti biasa. Apa ini taktik? Kami memdekati Tuan Ming dengan tetap waspada.
“Nah itu mereka. Ah, kenapa kalian lama sekali. Sudah kukatakan jika alarm berbunyi kalian harus segera menemuiku. Dan kalian harus selalu menjaga putri-putriku kemanapun mereka pergi.”
“Hentikan papa! Kami bukan anak kecil lagi yang selalu papa atur. Kami ingin pergi sendiri.” Ucap Mei Lin dengan nada tinggi
“Papa tidak mau tahu! Kalian tidak boleh pergi sendiri. Kemanapun kalian pergi mereka harus bersama kalian, mengerti? Atau jika kalian tetap membantah papa tidak akan izinkan kalian pergi kemanapun.” Bentak Tuan Ming
“Aku benci papa…!” Tao Hua
Tao Hua pun membuka pintu mobil belakang, masuk dan membanting pintunya keras sebelum diikuti Yao Xue disampingnya. Kemudian kedua saudara lainnya melakukan hal yang sama dengan Tao Hua dan Yao Xue pada mobil lainnya.
“Kalian cepat antar mereka. Ingat jangan biarkan mereka pergi sendirian, mengerti!” Tuan Ming
Kami menganggukkan kepala lalu masuk ke mobil dan menjalankannya keluar melewati gerbang besar. Kurasa ini bukan jebakan.

            Di mobil yang ku kemudi suasana sangat canggung. Yi Ru berusaha memperjelas keadaan.
“Kalian ingin pergi kemana?” Yi Ru
Mereka berdua hanya diam dan memperhatikan jalan.
“Bukankah kalian sudah tahu siapa kami? Kenapa tidak menyuruh papamu menangkap kami? Justru membiarkan kami mengawal kalian.” Yi Ru
“Tenang saja, kami belum membocorkan rahasia kalian.” Tao Hua
“Benarkah? Atau ini hanya taktik untuk menjebak kami?” Ucapku
“Kau ini! Dengar ya, meskipun kami sangat menyayangi papa kami tapi kami tidak mau membiarkan papa membunuh milyaran nyawa manusia.” Yao Xue
“Apa kau bilang? Jadi kalian rela jika papa kalian ditangkap?” tanyaku
“Sebenarnya kami sudah curiga sejak kami tiba di Taiwan. Terkadang peraturan papa membuat kami muak dan ingin pergi dari tempat ini. Tapi karena kalian, kami bisa bertahan dengan semua ini.” Kata Yao Xue terang-terangan
“Apa maksudmu? Karena kami?” tanya Yi Ru mencaritahu
“Sejak awal kami sudah menyukai kalian, dan semakin lama ternyata kami telah jatuh cinta pada kalian. Karena itu kami tidak ingin berpisah dari kalian.” Tao Hua
“Tapi jika papa kalian di tangkap, apa kalian sudah memikirkan masa depan kalian nantinya?” Yi Ru
“Kami sudah putuskan untuk ikut kalian?” Yao Xue
“Apa?” kataku kaget dan segera menghentikan mobil yang ku kemudi.

            Mobil yang ditumpangi Dadong dan yang lain pun ikut berhenti. Aku keluar dari mobil diikuti ketiga kawan ku dan keempat gadis dimobil kami.
“Ada apa? Kenapa menghentikan mobilnya?” Dadong
“Ini semakin kacau. Kalian tidak boleh ikut dengan kami?” Kataku
“Apa yang kau bicarakan?” tanya Dadong padaku
Kami semua terdiam untuk beberapa detik.
“Sebenarnya kami sepakat untuk ikut dengan kalian.” Tian Mi
“Apa? Apa kalian sadar apa yang kalian katakan? Kalian bisa ikut terbunuh bersama kami.” Dadong
“Aku tidak peduli! Asal bersamamu, matipun aku rela.” Tian Mi
“Dengar! Jika kalian bersama kami, mungkin saja papa kalian akan ikut membenci kalian.” Yalun
“Aku bilang aku tidak peduli!! Meskipun harus melawan papa, akan ku terima. Karena aku tahu, bersamamu aku akan berada ditempat yang benar.” Tegas Mei Lin dengan tetesan air mata
Yalun akhirnya tak sanggup membiarkan XiaoLing terus memohon dan kemudian memeluknya.
Yao Xue pun menatapku. Aku bingung harus bagaimana, sampai akhirnya aku menarik tangannya dan memeluknya. Perlahan hal yang sama dilakukan oleh Yi Ru dan Dadong.

            Akhirnya kami pun kembali pulang agar tidak dicurigai. Aku dan teamku mengatur rencana untuk segera menghancurkan virus berbahaya itu. Malam ini kami berniat menyusup ke sebuah laboratorium dimana virus X itu sedang dibuat. Yalun berhasil menyelesaikan sebuah formula untuk menghancurkan virus X itu. Kami berempat pun melancarkan aksi tepat pukul 12 malam.

            Penjagaan laboratorium itu begitu ketat. Akhirnya kami memutuskan untuk menyusup lewat atap dengan bantuan alat-alat yang kami bawa. Setibanya kami dilantai atas, kami berempat bergegas untuk mengenakan perlengkapan menyamar. Kali ini penyamaran yang agak sulit karena Dadong harus menyamar sebagai Tuan Ming dan kami bertiga sebagai pengawalnya. Tak lupa Dadong pun memasang alat penyamar suara agar penyamarannya sempurna. Kami langsung menuju sebuah ruangan yang hanya Tuan Ming saja yang boleh masuk. Ruangan itu hanya akan terbuka dengan alarm sidik jari Tuan Ming. Untunglah Dadong seorang penyamar yang handal. Sidik jarinya pun diganti persis dengan sidik jari Tuan Ming.

            Dadong dan Yalun pun masuk. Sedangkan aku dan Yi Ru berjaga diluar ruangan. Ruangan tersebut ternyata penuh dengan laser. Untuk mematikannya pun Dadong dan Yalun harus menembakinya dengan senapan kedap suara. Dengan hati-hati Yalun menuangkan formula yang ia buat ke dalam sebuah tabung reaksi berisi virus X berbahaya. Virus X tersebut pun berubah dari hijau menjadi hitam.
“Berhasil.” Yalun
Kemudian ia menuangkan sisa formulanya ke dalam sebuah kotak kaca berukuran besar yang berisi virus X yang sama.
Diluar ruangan aku dan Yi Ru mendapat sedikit halangan. Ada beberapa penjaga yang menghampiri kami.
“Hei, sedang apa kalian disini!” tegur seorang penjaga
“Jangan masuk! Tuan Ming sedang ada di dalam.” Jawabku
“Benarkah? Bukankah hari ini Tuan Besar akan keluar kota.”
“Tiba-tiba Tuan Ming membatalkannya. Beliau ingin menyelesaikan virus X ini secepatnya, jadi malam ini juga kami kesini.” Yi Ru
“Minggir sebentar! Aku ingin bicara dengan Tuan Ming dulu. Minggir!” penjaga lainnya
“Hei, tidak bisa. Beliau tidak ingin diganggu. Kalian tidak boleh masuk!” larangku
Tiba-tiba Dadong dan Yalun keluar dari ruangan itu.
“Eh, Tuan Ming. Bukannya anda ada diluar kota?” penjaga
“Aku membatalkannya.” Jawab Dadong singkat
Kemudian kami berempat segera pergi menghindari para penjaga itu. Tapi sepertinya salah seorang penjaga telah menghubungi pengawal pribadi Tuan Ming, dan mengetahui penyamaran kami.
“Hei, kalian tunggu!! Berhenti!” teriak seorang penjaga
“Sepertinya mereka mengetahui penyamaran kita.” Bisik Yi Ru pada Dadong

            Terpaksa kami berpencar untuk mengecoh mereka. Sialnya jalan yang ku pilih buntu. Beberapa penjaga menyerangku tapi berhasil ku lumpuhkan. Untuk meloloskan diri aku harus melawan mereka. Dan akhirnya kami berempat berhasil lolos dari kejaran mereka. Untungnya kami belum melepaskan penyamaran kami sehingga mereka belum sempat melihat wajah kami, dan kami pun berhasil menyelinap kembali ke rumah Tuan Ming tanpa ketahuan. Misi kali ini sudah selesai, tinggal rencana penangkapan Tuan Ming dan komplotannya.

            Pagi hari tampak berbeda dari biasanya. Suara kemarahan Tuan Ming terdengar sampai seluruh rumah. Dia sudah mengetahi bahwa seluruh virus X ciptaannya telah musnah.
“Kurang ajar!! Siapa yang berani melakukan ini. Mereka benar-benar ingin cari mati dengan ku.” Tuan Ming
“Chuan!! Cepat cari tahu siapa yang telah bermain api dengan kita!”lanjutnya
“Baik Tuan!” jawab Chuan
Sesaat setelah itu Tuan Ming mengangkat telephone genggamnya yang berdering
“Halo! Ah kau rupanya…tenanglah, kita bisa membicarakannya baik-baik. Jangan khawatir aku bisa membuatnya lagi, kumohon bersabarlah! Apa? Apa maksudmu? Heh…tunggu! Baiklah, aku setuju. Baik, sampai jumpa nanti!” Tuan Ming lalu menutup telephonenya dengan wajah begitu marah.
Keempat putri Tuan Ming pun turun dari kamarnya.
“Papa, kami ingin pergi dulu.” Tian Mi
“Tunggu! Hari ini kalian tidak usah pergi dulu!” Tuan Ming
“Kenapa papa? Tapi kami ingin pergi ke taman.” Yao Xue
“Jangan hari ini! Nanti malam kalian berempat harus ikut dengan papa. Papa akan mempertemukan kalian dengan teman papa.” Ucap Taun Ming dengan sedikit senyum di wajahnya
Terpaksa kami pun mengawal para putri tersebut kembali ke kamar.

            Malam hari kami hanya berada di kamar karena Tuan Ming tidak menyertakan kami untuk ikut kedalam pertemuannya. Ini menjadi kesempatan kami untuk mengatur rencana selanjutnya. Tapi tiba-tiba suara ketukan pintu membuyarkan konsentrasi kami.
“Wuchun cepat buka pintunya! Ini kami!” ucap seorang gadis dibalik pintu
Aku pun membuka pintunya. Mendadak seorang gadis langsung memelukku sembari menangis di pelukanku. Tiga gadis lainpun berlari memeluk pasangannya masing-masing. Aneh! Saat berangkat putri-putri Tuan Ming terlihat baik-baik saja, mengapa saat pulang mereka menangis seperti ini?
“Chun, cepat bawa aku pergi dari sini! Aku tidak ingin berada disini lagi.” Rengek Yao Xue
“Apa maksudmu? Kalian ini kenapa?” tanyaku khawatir
“Tenanglah! Sekarang ceritakan pada kami pelan-pelan apa yang terjadi!” Yi Ru
“Ternyata papa tega menjual kami. Dia ingin memberikan kami pada Mr.Tyler sebagai istri simpanannya. Kami tidak mau menjadi simpanan orang asing itu.” Tao Hua
“Mr.Tyler? bukankah dia orang yang akan membeli virus X dari Tuan Ming?” Yalun
“Benar. Ini pasti ada hubungannya dengan musnahnya virus X itu. Tapi apa hubungannya dengan kalian?” Tanyaku
“Mr.Tyler bilang jika papa tidak segera membuat virus X penggantinya dalam satu bulan maka kami berempat akan diserahkan padanya untuk dijadikan istri.” Mei Lin
“Aku mengerti. Mr.Tyler telah membiayai program pembuatan virus X papamu. Dan kalianlah sebagai jaminannya. Mr.Tyler tau papa kalian tidak akan sanggup membuat virus X itu dalam waktu satu bulan. Jadi dia membuat perjanjian ini dimana dia tidak akan dirugikan.” Yi Ru
“Aku tidak tau kenapa papa bisa setega itu. Yang jelas sekarang cepat bawa kami pergi dari sini. Kumohon!” Tian Mi
Aku dan ketiga kawanku merundingkan masalah ini. Kami pikir usaha menangkap Tuan Ming bisa dilakukan kapan saja. Tapi untuk masalah gadis-gadis kami, kami rasa ini lebih penting,
“Baiklah. Ayo ikut kami.” Dadong
Kami berempat hanya membawa perlengkapan senjata seperlunya dan segera membawa mereka keluar dari rumah itu.

            Penjagaan yang lebih ketat dari biasanya membuat kami agak kesulitan untuk menyelinap keluar. Kami pun membuat penyamaran juga untuk keempat gadis yang kami bawa kabur. Diluar dugaan kami ternyata Chuan, tangan kanan Tuan Ming telah mengetahui pencamaran kami. Akhirnya kami terpaksa melawan mereka untuk meloloskan diri. Perkelahian kami benar-benar membuang tenaga kami. Yalun pun segera melempar bom asap untuk mencegah mereka mengikuti kami. Dengan susah ppapa akhirnya kami berhasil melarikan diri.

            Kami berlari kearah jalan raya dan mencari kendaraan untuk melarikan diri. Untungnya ada sebuah truk yang mau memberi kami tumpangan. Truk tersebut membawa kami sampai keluar kota. Setelah turun dari tumpangan, kmaipun mencari tempat sembunyi.
“Dimana tempat sembunyi yang aman untuk kita?” Dadong
“Apa kita perlu menghubungi Tuan Yen?” tanyaku
“Sebaiknya jangan. Dia akan marah dengan ide gila kita. Kita pergi ke tempat profesor Chen saja. Disana akan aman.” Yi Ru
Kami pun segera menuju tempat profesor Chen. Profesor Chen adalah orang yang sering membantu kami dalam menyelesaikan tugas-tugas. Aku harap kali ini profesor mau membantu kami lagi. Tak ada satu jam kami pun telah sampai di rumah profesor Chen.
“Profesor. Ini kami!” Dadong
“Kalian? Ada apa kalian kemari? Ayo cepat masuk!” suruh profesor
“Kami butuh bantuan profesor! Tolong ijinkan kami tinggal disini sementara waktu.” Ucapku segera
“Tunggu. Biar kutebak! Pasti kalian sedang bersembunyi dari musuh kalian. O…aku tahu. Mereka mengejar kalian karena kalian membawa bagian dari mereka. Benarkan?” tebak profesor sambil menunjuk kearah gadis-gadis yang kami bawa
“Tebakan profesor benar. Mereka adalah putri Tuan Ming, pimpinan mafia virus X.” Yalun
“Virus X? Bukankah kalian ditugaskan untuk menghancurkan virus itu?” Profesor
“Aku sudah berhasil menghancurkannya dengan membuat penawarnya.” Yalun
“Kau? Sudah menghancurkannya? Aku bahkan belum menemukan penawarnya kau sudah menghancurkannya secepat itu. Ah Yalun, kau memang muridku yang paling cerdas. Haha.” Profesor
“Baiklah, ku ijinkan kalian melakukan apa saja dirumahku. Anggap saja sebagai hadiah karena kecerdasan Yalun.” Lanjutnya

            Kami pun tinggal di tempat profesor sambil menyusun rencana kami yang sempat berantakan karena rencana kabur mendadak. Namun baru dua hari pun kami harus mengamankan diri lagi.
“Bagaimana jika sekarang kita menghubungi Tuan Yen untuk mengirimkan beberapa senjata. Aku yakin Tuan Yen akan mau membantu kita. Asal jangan sebut tentang masalah putri Tuan Ming.” Usulku
“Aku setuju. Lagi pula tinggal penangkapan Tuan Ming saja. Mereka pasti mau membantu kita.” Dadong
Kami berempat pun sepakat. Lalu Yi Ru segera menghubungi Tuan Yen.
“Kalian istirahatlah dulu. Bekerja seharian kalian pasti lelah. Ini kami buatkan the hangat untuk kalian.” Yao Xue
Yao Xue dan ketiga saudaranya membawakan kami makanan dan minuman untuk kami, lalu duduk disamping kami.
“Yi Ru minumlah dulu!” bujuk Tao Hua
“Baiklah. Terima kasih, kau baik sekali.” Jawab Yi Ru sambil meminum secangkir the buatan Tao Hua
“Eh, tunggu dulu! Apa yang ada di telingamu?” Yi Ru
“Apa? Ini anting-antingku.” Tao Hua
“Bukan. Tunggu dulu!” kata Yi Ru sambil melepas anting-anting Tao Hua dan memeriksanya bersama Yalun
“Sial! Ini GPS. Mereka memasang GPS pada kalian.” Yalun

Dengan segera aku, Dadong dan Yalun pun memeriksa anting-anting yang dikenakan pasangan kami. Ternyata benar. Anting-anting mereka berempat telah sengaja dipasang GPS. Aku dan yang lainpun langsung menghancurkan GPS tersebut.
“Ternyata mereka selama ini menyadap pembicaraan kita. Sial.” Dadong
“Tunggu! Itu berarti mereka mengetahui keberadaan kita?” kataku
Kami lalu menarik tangan pasangan kami dan beranjak pergi dari rumah profesor. Namun sialnya musuh kami telah sampai di depan rumah profesor. Kami segera berbelok arah melewati loteng.
“Ayo cepat!” Dadong
Dadong menuntun Tian Mi, sedangkan Yalun menuntun Mei Lin dengan berada dibelakangnya.
“Yi Ru aku takut ketinggian!” Tao Hua
“Kemarilah! Aku akan menggendongmu.” Yi Ru
Yi Ru lalu menggendong Tao Hua dan membawanya menyebrangi jembatan kecil menuju atap bangunan lain.

            Layaknya saudara, takut akan ketinggian pun juga dirasakan Yao Xue. Ia terus melihat kebawah dengan wajah tegang, bahkan sampai ia hendak berteriak. Aku segera menutup mulutnya dengan tanganku agar tidak ketahuan mereka. Kemudian aku membalik badannya menghadapku.
“Dengarkan aku! Jangan melihat kebawah! Jika kau takut tatap saja mataku lalu ikuti langkah kaki ku. Aku akan menuntunmu. Mengerti!” kataku
Dia hanya mengangguk sekali dan menatap mataku dalam. Aku mulai berjalan mundur dengan diikuti Yao Xue yang terus menatap mataku.

            Sedikit demi sedikit akhirnya kami berdua sudah setengah jalan sampai ketika terdengar suara tembakan dan membuat para gadis berteriak, termasuk Yao Xue yang kemudian berhenti berjalan dan menutup matanya. Tanpa pikir panjang aku segera menggendongnya dan berlari secepat mungkin. Tapi sialnya mereka mengetahui posisi kami dan segera mengejar kami.
“Chun, ayo cepat lari!” teriak Dadong
Kami berlari menuju hutan. Anak buah Tuan Ming terus saja mengejar kami. Kami terus berlari dan berlari, sampai akhirnya kami berhenti di bawah pohon besar di pinggir sungai.
“Dadong aku tidak sanggup berlari lagi.” Keluh Tian Mi
“Apa mereka masih mengejar kita?” Dadong
“Sepertinya tidak.” Yi Ru
“Baiklah, kita istirahat dulu.” Dadong

            Kami lalu beristirahat dan minum air di sungai untuk memulihkan tenaga kami. Sementara Yalun dan Yi Ru merakit senjata kami, aku duduk dibawah pohon menemani Yao Xue yang terlihat masih ketakutan. Kemudian kusandarkan kepalanya di pundakku. Sedangkan Dadong berada di pinggir sungai bersama Tian Mi.
“Apa kau menyesal ikut bersamaku? Aku sudah katakan sebelumnya jika…” Dadong
“Sudah kukatakan aku tidak peduli.” Tian Mi memotong
“Tidak peduli aku akan mati sekalipun asalkan aku bersamamu.” Lanjutnya
“Tapi jika kau tidak memaksa ikut denganku mungkin saat ini kau bisa bersantai dikamarmu yang aman bersama saudara-saudaramu.” Dadong
“Itu artinya kau merelakanku menjadi istri orang asing itu? Kau tidak menginginkan aku berada disampingmu? Apa kau tidak mencintaiku…?” Tian Mi
“Aku hanya tidak ingin kau terluka, kenapa kau tidak juga mengerti?” bentak Dadong
“Kalau begitu jangan tinggalkan aku! Aku akan semakin terluka jika tidak bersamamu.” Teriak Tian Mi sambil menahan tangis
Tian Mi terduduk di tanah, melipat kedua tangannya dan menundukan kepalanya. Dadong lalu memeluknya.
Suasana pertengkaran mereka sempat membuat keadaan hening sesaat.

            Tiba-tiba suara tembakan pun memecahkan keheningan kami. Para gadis pun berteriak kaget, namun teriakan Tian Mi lah yang paling histeris ketika mengetahui lengan kanan Dadong tertembak peluru karena ingin melindunginya. Aku, Yi Ru dan Yalun bergegas mengambil senjata masing-masing dan menghampiri Dadong.
“Dadong kau tidak apa-apa?” tanyaku
“Aku baik-baik saja. Ada yang mengintai kita.” Dadong
“Jie, pakai ini!” Mei Lin
Mei Lin memberikan sapu tangannya untuk membalut lengan Dadong.
“Yalun, Yi Ru waspadalah!” kataku
“Hahaha….disini kalian rupanya.” Suara seseorang di balik semak-semak

            Ternyata itu Tuan Ming dan beberapa anak buahnya. Mereka berhasil menemukan kami.
“Begitu bodohnya aku, bisa mempercayai kalian. Seharusnya aku membereskan kalian dari awal. Tapi kalian terlalu pintar rupanya.” Tuan Ming
“Aku tahu kalian punya banyak bakat. Kenapa kalian tidak bergabung dengan kami saja. Kalian akan kaya raya dengan cepat. Dan aku akan mengijinkan kalian menjadi menantuku. Bagaimana?” Tuan Ming
“Bagaimana jika kami memilih menjadi aktor daripada bekerja dengan orang kotor seperti anda?” Jawab Yi Ru tenang
“Kau! Ahaha…bahkan dimedan perangpun kau bisa membuatku tertawa. Hahaha…putriku, kemarilah! Kembalilah pada papa dan papa janji kau boleh menikahi para aktor hebat ini…hahaha!” Tuan Ming
“Kami tidak punya papa kejam sepertimu! Papa kami orang baik, kau bukan papa kami!” Yao Xue
“Lebih baik kami mati daripada harus menjadi putri seorang penjahat seperti papa.” Tao Hua
“Lihat! Bagaimana hebatnya kau meracuni putri-putriku. Sampai berani menentang papanya sendiri? Kalian cepat habisi mereka!” Perintah Tuan Ming

            Anak buah Tuan Ming langsung menyerang kami, aku dan kawan-kawanku pun melawan mereka dengan senjata seadanya. Celakanya sementara kami berkelahi Tuan Ming, Chuan dan dua orang bawahannya memaksa putri-putrinya pergi. Tindakan Tuan Ming semakin membuat kami kesal. Dengan cepat kami lumpuhkan lawan-lawan kami dan segera mengejar Tuan Ming.
“Yao Xue…!”
“Wuchun…tolong aku!”
Yalun dan Yi Ru menghadang Tuan Ming dari depan, sedangkan aku dan Dadong mengepung dari belakang.
“Lepaskan mereka!” Yi Ru
“Apa hak kalian menyuruhku melepaskan putriku? Ha?” Tuan Ming
“Mereka tidak mau ikut dengan kalian.” Yalun
“Yalun…tolong aku!” Mei Lin
“Lama-lama kalian benar-benar membuatku marah.” Tuan Ming

            Kini Tuan Ming dan Chuan yang akan kami hadapi. Meski begitu kami tidak bisa meremehkan mereka, karena bela diri mereka benar-benar hebat. Aku dan Yi Ru melawan Tuan Ming, sedangkan Dadong dan Yalun melawan Chuan. Kami hampir kualahan melawan mereka berdua, sampai kami kehabisan tenaga.
“Jadi hanya itu kemampuan kalian? Para agen rahasia muda yang penuh bakat. Begitu di andalkan negara untuk membasmi mafia besar sepertiku? Hah…aku rasa mereka salah besar.” Ledek Tuan Ming
“Ayo tunjukan kemampuan kalian! Seperti saat pertama kali kalian menginjakkan kaki dirumahku. Begitu percaya diri, dan begitu meyakinkanku! Ayo cepat berdiri!” bentak Tuan Ming

Yi Ru mengetahui kelemahan Chuan berada di pergelangan kaki kirinya. Yi Ru terus menyerang kaki kiri Chuan dan berhasil membuat Chuan terjatuh, lalu Yalun segera menembakinya dengan sisa peluru yang masih ada di senjatanya.
Sementara itu melihat kami yang sudah kelelahan dan terbaring, Tuan Ming masih saja melawan kami. Kaki kanannya menginjak lengan Dadong yang tertembak tadi.
“Aaarrrrggghhh…” Dadong
“Dadongoo…papa, lepaskan dia!” teriak Tian Mi
Aku yang terbaring tengkurap berusaha menahan kaki Tuan Ming untuk melepaskan lengan Dadong. Tapi justru kakinya memukul wajahku dan menginjak dadaku.
“Hahahaa…bukankah kau senang, mati di medan perang? Di depan putri-putriku? Jangan khawatir, putriku akan mengenang kalian selamanya. Hahaha…” Tuan Ming
Tuan Ming mengambil pistol dari balik jasnya dan berniat membidik kami. Tapi tiba-tiba Yi Ru menerkamnya hingga jatuh dan menahan tubuhnya dengan kakinya. Yalun segera memasukkan bom micro kedalam mulutnnya dan membungkamnya. Tuan Ming pun menelannya dan berusaha melepaskan diri. Sampai beberapa detik tubuhnya berhenti begerak. Mulut, mata, hidung dan telinganya mengeluarkan darah. Bom micro didalam tubuhnya ternyata sudah meledak.

            Aku dan Dadong menolong Yao Xue dan yang lainnya dari anak buah Tuan Ming. Karena tahu Tuannya sudah mati mereka segera melarikan diri. Aku dan yang lainnya kembali ke kantor CIA. Aku tahu awalnya Tuan Yen pasti akan memarahi kami karena rencana bodoh kami membawa kabur putri musuh kami dengan alasan kami mencintai mereka.
“Ini pertama kalinya kalian melakukan rencana gila tanpa memikirkan resikonya, bahkan keselamatan kalian sendiri kalian abaikan karena alasan bodoh? Kalian tahu kalian ini seorang agen rahasia yang sangat profesional. Tiba-tiba melakukan hal bodoh karena sesuatu yang bernama cinta?” Tuan Yen
“Aku tahu ini kedengarannya tidak profesional. Tapi Tuan harus tahu, terkadang sesuatu yang sempurna pun bisa tidak berjalan sesuai rencana.” Yi Ru
“Kita tidak akan pernah tahu kapan cinta akan datang kepada kita. Tidak peduli kita siap atau tidak.”lanjutku
“Tidak mengenal tempat, entah di medan perang atau bukan.” Yalun
“Bahkan tidak mengenal dengan siapa, entah dengan teman atau musuh.” Dadong
“Aaa…sudahlah. Kenapa kalian menjadi puitis seperti ini? Baiklah, kalian ku maafkan. Tapi lain kali apapun rencana bodoh kalian, kalian harus tetap memberitahu kami. Kalian mengerti?” Tuan Yen
“Mengerti!!!” jawab kami serempak dengan posisi hormat pada Tuan Yen

            Singkat cerita, Tuan Yen menyetujui kami menikah dengan gadis pilihan kami asal kami berjanji bisa tetap bersikap profesional pada pekerjaan kami. Untungnya istri-istri kami memahami pekerjaan kami yang penuh resiko dan tetap mendukung kami.

            Itulah tugas yang paling berkesan selama aku menjadi agen rahasia. Sesempurna apapun kita menyusun rencana, cinta pasti akan tetap mampu bertahan sampai akhir meskipun tahu bahaya yang akan kita hadapi. Cinta tak mengenal waktu, tempat, bahkan dengan siapa kita akan jatuh cinta. Dan aku percaya itu berlaku untuk semua orang. Meskipun saat kalian tidak siap sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar